Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa yang Terjadi dengan Generasi Kita?

12 Januari 2025   11:15 Diperbarui: 12 Januari 2025   10:41 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda merasa bahwa dunia ini sedang dikuasai oleh pertanyaan yang tidak habis-habis? Kalau bukan "Why?" dari Gen Z, pasti "Who?" dari Gen Alpha, atau "How?" dari Gen Y. Dan jangan lupakan Gen X yang tenang-tenang tapi diam-diam bertanya, "Apa yang penting di sini?". Generasi-generasi ini seperti balapan dengan pertanyaan yang menggambarkan pola pikir mereka masing-masing. Mari kita coba bedah. Jangan terlalu serius, nanti kening Anda kerut semua.

Mengapa Setiap Generasi Bertanya Berbeda?

Setiap generasi memiliki pertanyaan dominan yang berbeda karena pengalaman hidup, lingkungan sosial, dan teknologi yang membentuk cara berpikir mereka. Generasi X tumbuh di era transisi analog ke digital, sehingga mereka cenderung pragmatis dan fokus pada hasil. Generasi Y hidup di tengah booming teknologi dan media sosial, yang membuat mereka menghargai proses dan pengalaman. Generasi Z, yang lahir di era informasi, sangat kritis dan mencari makna dari setiap tindakan. Sementara itu, Generasi Alpha, yang tumbuh dalam dunia yang sangat terhubung, cenderung mencari figur otoritas atau panutan.

Gen X: Sang Ahli Strategi (WHAT)

Rentang Usia: Lahir antara tahun 1965--1980.

Kita mulai dari Gen X. Generasi ini adalah generasi "apa adanya", bukan karena mereka santai, tapi karena mereka selalu mencari esensi dari segala sesuatu. Gen X adalah generasi yang bertanya, "What's the point of this?". Misalnya, kalau Anda menyuruh mereka ikut kursus memasak, mereka pasti akan bertanya, "Apa yang saya dapat dari ini? Sertifikat atau makanannya?".

Mereka pragmatis, logis, dan sering kali skeptis. Tumbuh di era transisi antara analog dan digital, mereka terbiasa hidup efisien. Jadi, jangan heran kalau mereka tidak terlalu terkesan dengan drama hidup. Motto hidup mereka: "Jangan buang waktu, langsung ke intinya." Kalau mereka memesan kopi, pilihannya selalu kopi hitam. Gula? Tidak perlu, terlalu ribet.

Gen Y: Sang Penggila Proses (HOW)

Rentang Usia: Lahir antara tahun 1981--1996.

Lalu datanglah Gen Y, alias Millennials, generasi yang suka bertanya, "Bagaimana cara membuat ini lebih seru?" Mereka ini cinta sekali dengan proses. Kalau Gen X puas dengan kopi hitam, Gen Y akan memilih kopi dengan nama yang panjang: "Soy latte with an extra shot and caramel drizzle." Kenapa? Karena itu bagian dari pengalaman.

Millennials adalah generasi yang tumbuh di era perubahan besar, dari booming internet hingga media sosial. Mereka sangat menghargai kreativitas, kerja tim, dan, tentu saja, keseimbangan hidup. Jangan salah, pertanyaan "Bagaimana?" dari mereka bukan sekadar teknik, tapi juga cara menikmati perjalanan. Contohnya? Mereka akan bertanya, "Bagaimana caranya bekerja dari Bali tapi tetap bisa meeting jam 9 pagi?".

Pertanyaan "Bagaimana?" mencerminkan keinginan mereka untuk memahami proses, bukan hanya hasil. Mereka ingin menguasai cara terbaik untuk mencapai tujuan sambil menikmati setiap langkahnya.

Gen Z: Sang Filosof Modern (WHY)

Rentang Usia: Lahir antara tahun 1997--2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun