Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Book Preview, Solusi Tingkatkan Kualitas Buku

26 November 2024   10:32 Diperbarui: 30 November 2024   20:42 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Book Preview. (Sumber: Freepik.com)

Langkah pertama adalah memilih segmen isi buku yang akan dipresentasikan. Penulis tidak perlu membuka seluruh naskah; cuplikan bab atau ringkasan ide utama sudah cukup.

Setelah itu, penulis dapat mengundang audiens yang relevan, seperti komunitas pembaca, mahasiswa, atau kolega profesional. Formatnya bisa berupa diskusi santai, presentasi formal, atau bahkan sesi online.

Umpan balik dari audiens dapat dikumpulkan melalui diskusi langsung, kuesioner, atau platform digital. Penting bagi penulis untuk mendengarkan dengan pikiran terbuka dan menghindari defensif terhadap kritik. 

Bagaimanapun, tujuan dari "book preview" adalah menciptakan buku yang lebih baik, bukan mempertahankan ego penulis.

Membangun Tradisi Baru

Jika dikembangkan dengan baik, "book preview" dapat menjadi tradisi baru dalam dunia literasi Indonesia. Tidak hanya membantu penulis menghasilkan karya yang lebih relevan, tetapi juga memupuk budaya diskusi yang lebih inklusif.

Bayangkan jika lebih banyak penulis yang berani membuka karyanya untuk dikritisi sebelum diterbitkan. Kualitas buku Indonesia akan meningkat, dan pembaca akan merasa lebih dihargai karena dilibatkan dalam proses kreatif.

Sebagai langkah awal, para penulis bisa mencoba mengadakan "book preview" di lingkup kecil, seperti komunitas atau kampus. Dari sana, praktik ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar dan berdampak luas.

Pada akhirnya, "book preview" bukan hanya soal menyelesaikan buku, tetapi juga soal menciptakan karya yang memiliki nyawa---karya yang benar-benar berbicara kepada pembacanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun