Self-medication atau pengobatan sendiri semakin umum di kalangan remaja seiring dengan meningkatnya akses informasi kesehatan melalui internet dan media sosial. Di satu sisi, fenomena ini menunjukkan bahwa remaja memiliki inisiatif untuk mengatasi masalah kesehatannya sendiri.Â
Namun, di sisi lain, penggunaan obat tanpa panduan yang tepat membawa risiko bagi kesehatan mereka, seperti salah dosis, interaksi obat yang tidak diinginkan, dan ketergantungan. Artikel ini akan membahas tantangan self-medication pada remaja dan bagaimana orang tua serta praktisi farmasi dapat bekerja sama untuk mengatasi fenomena ini dengan bijak.
Fenomena Self-Medication pada Remaja
Berbagai faktor mendorong remaja untuk melakukan self-medication. Pertama, mereka mungkin merasa malu atau enggan berkonsultasi dengan orang tua atau tenaga medis tentang masalah kesehatan, terutama terkait isu-isu sensitif seperti kesehatan mental atau kondisi kulit.Â
Kedua, internet dan media sosial menawarkan informasi yang mudah diakses, termasuk rekomendasi obat atau suplemen dari influencer kesehatan. Hal ini memunculkan persepsi bahwa mereka dapat mengatasi masalah kesehatan sendiri tanpa perlu melibatkan orang dewasa.
Jenis obat yang paling sering digunakan dalam self-medication meliputi obat pereda nyeri, obat flu, dan obat jerawat. Namun, remaja juga rentan mengonsumsi suplemen dan vitamin tanpa memahami kebutuhan sebenarnya. Jika tidak diawasi, kebiasaan ini bisa berkembang menjadi pola yang berbahaya.
Risiko dan Tantangan Self-Medication pada Remaja
Penggunaan obat yang tidak terkontrol berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, antara lain:
1. Salah Dosis dan Efek Samping
Remaja yang tidak memahami dosis yang tepat berisiko mengalami efek samping serius. Misalnya, konsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan dapat merusak fungsi hati atau ginjal.
2. Interaksi Obat Berbahaya
Beberapa remaja mungkin tidak menyadari bahwa obat atau suplemen yang mereka konsumsi bisa berinteraksi dengan obat lain yang sedang digunakan. Ini dapat menyebabkan reaksi berbahaya atau mengurangi efektivitas obat.