Confabulation, meskipun pada awalnya terlihat sebagai penghalang, dapat menjadi alat penting dalam perjalanan menuju kebajikan yang otentik, sepanjang digunakan dengan cara yang mempromosikan refleksi diri dan pertumbuhan moral.
Implikasi Confabulation dalam Praktik Kebajikan Sehari-hari
Kathleen Murphy-Hollies dalam artikelnya menekankan bahwa confabulation, meskipun sering kali dipandang sebagai distorsi realitas, dapat memainkan peran penting dalam pengembangan kebajikan jika digunakan dalam konteks self-regulation yang efektif.
Proses ini mengajarkan kita bahwa pertumbuhan moral dan kebajikan tidak selalu berjalan lurus dan sempurna, tetapi sering kali melibatkan penyesuaian dan pembelajaran dari kesalahan.
Dengan mengakui dan memanfaatkan confabulation sebagai bagian dari dinamika pembelajaran diri, individu dapat lebih proaktif dalam mengelola dan menyelaraskan perilaku mereka dengan nilai-nilai yang mereka junjung tinggi.Â
Ini menunjukkan bahwa jalan menuju kebajikan sejati sering kali memerlukan introspeksi dan penyesuaian yang berkelanjutan, di mana individu secara aktif bekerja untuk memperbaiki kesalahan dan memperkuat karakter moral mereka.
Oleh karena itu, memahami dan menerapkan konsep confabulation dan self-regulation dengan bijaksana dapat memberikan momentum bagi individu untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih bijak dan bermoral dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Referensi
Murphy-Hollies, K. (2024). The Know-How of Virtue. Journal of Applied Philosophy, 41(3), 531-544. https://doi.org/10.1111/japp.12704
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H