Dengan demikian, meskipun Indonesia telah mengambil langkah awal melalui affirmative action dan kuota gender, masih diperlukan perubahan yang lebih mendasar untuk memastikan partisipasi perempuan yang lebih setara dalam politik.Â
Pembelajaran dari negara-negara lain menunjukkan bahwa kebijakan afirmatif harus diikuti dengan reformasi struktural dan sosial yang lebih komprehensif.Â
Untuk memastikan kemajuan nyata, Indonesia perlu memperkuat program pemberdayaan perempuan dan mendobrak norma-norma patriarki yang masih kuat di masyarakat dan di dalam sistem politik itu sendiri.
Referensi
- Jovani, A. (2020). Women's Representation in Politics: Case Study of Women Legislative Member in Regional of Representatives Nusa Tenggara Timur Period of 2014-2019. KnE Social Sciences, 4(10). https://doi.org/10.18502/kss.v4i10.7426 Â
- Sihidi, I., Khanifah, L., & Romadhan, A. (2019). The Politics of Gender in Indonesia's Political Parties. In Proceedings of the Third International Conference on Sustainable Innovation 2019. Proceedings of the Third International Conference on Sustainable Innovation 2019 -- Humanity, Education and Social Sciences (IcoSIHESS 2019). Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/icosihess-19.2019.62
- Erlina, E., & Normadilla, N. (2020). Gender Analysis in Indonesia's Legislation Regarding Political Laws. Lentera Hukum. 7(3) , https://doi.org/10.19184/ejlh.v7i3.20117
- Prihatini, E. S. (2019). Women who win in Indonesia: The impact of age, experience, and list position. Women's Studies International Forum. 72, 40--46. https://doi.org/10.1016/j.wsif.2018.10.003
- Wardani, S. B. E., & Subekti, V. S. (2021). Political Dynasties and Women Candidates in Indonesia's 2019 Election. Journal of Current Southeast Asian Affairs. 40(1), 28--49. https://doi.org/10.1177/1868103421991144
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H