Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejak Zaman Purba, Inovasi Baru dan Sederhana Selalu Dikritisi

28 Agustus 2024   06:02 Diperbarui: 28 Agustus 2024   06:08 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena ini juga relevan dalam konteks budaya. Kritik terhadap inovasi sering kali mencerminkan ketakutan terhadap perubahan dan kehilangan identitas budaya. Pierre Bourdieu, seorang sosiolog Prancis, menjelaskan konsep "habitus" sebagai pola perilaku yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya. Habitus ini membentuk cara individu dan kelompok merespons hal-hal baru. Dalam masyarakat yang sangat terikat pada tradisi, inovasi sering kali dipandang sebagai ancaman terhadap identitas budaya, yang kemudian memunculkan kritik.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap perubahan besar selalu dimulai dari hal-hal kecil yang pada awalnya mungkin dianggap sepele. Kritik dan skeptisisme adalah bagian dari dinamika sosial yang normal, tetapi hal ini tidak seharusnya menghalangi inovasi dan perkembangan. Sebaliknya, kritik harus dilihat sebagai kesempatan untuk membuktikan potensi dari ide-ide baru.

***

Pada akhirnya, seperti yang disampaikan oleh Albert Einstein, "Jika pada awalnya ide tersebut tidak tampak absurd, maka tidak ada harapan untuk itu." Inovasi yang besar sering kali dimulai dari ide sederhana yang pada awalnya dianggap tidak mungkin, namun dengan keberanian untuk menghadapi kritik dan kegagalan, ide-ide tersebut dapat mengubah dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun