Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tottenham Permalukan Everton 4-0, Son Heung-Min Jadi Bintang Lapangan

25 Agustus 2024   08:00 Diperbarui: 25 Agustus 2024   08:01 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yves Bissouma merayakan gol pembuka Spurs melawan Everton. (Sumber: Skysports.com)

Dominasi Tottenham di Awal Musim

Tottenham Hotspur mengawali musim baru Liga Primer Inggris dengan penuh keyakinan setelah meraih kemenangan telak 4-0 atas Everton. Pertandingan ini menunjukkan bahwa skuad asuhan Ange Postecoglou siap menghadapi tantangan musim ini dengan kekuatan penuh. Kemenangan ini tidak hanya memberikan tiga poin penting, tetapi juga mengirimkan pesan kuat kepada tim-tim lain di liga bahwa Tottenham tidak boleh diremehkan.

Statistik permainan memperlihatkan dominasi Tottenham di hampir setiap aspek. Dengan penguasaan bola yang mencapai 65%, Tottenham menunjukkan kontrol penuh atas jalannya pertandingan. Gol pertama yang dicetak oleh Yves Bissouma menjadi bukti kualitas individu pemain Tottenham. 

Bissouma, yang kembali bermain setelah absen satu pertandingan akibat insiden kontroversial, mencetak gol dari luar kotak penalti dengan tendangan keras yang menghantam mistar gawang sebelum masuk. Gol ini tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis Bissouma, tetapi juga kepercayaan diri yang mulai kembali pada dirinya.

Everton, di sisi lain, mengalami mimpi buruk di awal musim ini. Setelah kalah 3-0 di kandang sendiri melawan Brighton pada pekan pertama, tim asuhan Sean Dyche kembali tampil buruk. Everton hanya mampu melepaskan satu tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan, yang menjadi salah satu alasan utama di balik kekalahan mereka. Statistik ini mencerminkan ketidakmampuan Everton untuk menciptakan peluang berbahaya, sebuah masalah yang harus segera diatasi jika mereka ingin keluar dari zona degradasi.

Blunder fatal dari kiper utama Everton, Jordan Pickford, menambah derita tim. Pickford, yang dikenal sebagai salah satu kiper terbaik Inggris, melakukan kesalahan krusial saat ia kehilangan kendali bola di bawah tekanan Heung-Min Son, yang dengan mudah mencuri bola dan mencetak gol kedua untuk Tottenham. Kesalahan ini menjadi cerminan dari masalah besar yang sedang dihadapi Everton saat ini, yaitu kurangnya konsistensi dan ketenangan di momen-momen krusial.

Penampilan Cristian Romero, yang merayakan penampilan ke-100 bersama Tottenham, juga patut diacungi jempol. Romero berhasil mencetak gol ketiga Tottenham melalui sundulan di menit ke-71, yang memastikan kemenangan Spurs. Dengan performa yang solid di lini belakang dan kontribusi dalam mencetak gol, Romero memperlihatkan peran pentingnya dalam struktur pertahanan tim.

Tantangan Besar untuk Everton di Musim yang Baru

Kekalahan 4-0 dari Tottenham menambah catatan buruk bagi Everton di awal musim 2024/2025. Dengan dua kekalahan beruntun dan tanpa mencetak gol, tim asuhan Sean Dyche menghadapi tekanan besar untuk segera bangkit. Kekalahan ini bukan hanya soal skor akhir, tetapi lebih kepada bagaimana Everton terlihat sangat rentan dan kurang percaya diri di setiap lini.

Vitaliy Mykolenko saat Everton kalah di Tottenham.  (Sumber: Skysports.com)
Vitaliy Mykolenko saat Everton kalah di Tottenham.  (Sumber: Skysports.com)

Statistik mencerminkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi Everton. Dalam dua pertandingan pertama, mereka telah kebobolan tujuh gol dan hanya berhasil mencatatkan dua tembakan tepat sasaran, masing-masing satu di setiap pertandingan. Ini adalah awal terburuk Everton di liga top Inggris dalam sejarah mereka, sebuah fakta yang seharusnya menjadi alarm bagi manajemen klub. Sean Dyche, yang telah memimpin Everton sejak 2023, harus mencari solusi cepat untuk mengatasi krisis ini.

Salah satu masalah utama Everton adalah kurangnya kreativitas di lini tengah dan ketajaman di lini depan. Dalam pertandingan melawan Tottenham, Everton kesulitan menciptakan peluang berarti. Pemain seperti Abdoulaye Doucour dan Dwight McNeil, yang seharusnya menjadi motor serangan, gagal memberikan kontribusi signifikan. Ini terlihat dari statistik, di mana Everton hanya mampu melakukan 3 dribel sukses dan 5 umpan kunci sepanjang pertandingan, jauh di bawah standar yang diperlukan untuk bersaing di Liga Primer.

Selain itu, cedera dan absennya beberapa pemain kunci semakin memperburuk situasi. Everton harus bermain tanpa beberapa pemain inti, yang menyebabkan penurunan kualitas permainan. Sean Dyche dalam konferensi persnya setelah pertandingan, menyebut bahwa skuadnya sedang dalam kondisi "terbentur" oleh berbagai masalah, mulai dari cedera hingga minimnya aktivitas transfer akibat keterbatasan finansial klub. Hal ini menambah tantangan bagi Dyche untuk mengembalikan performa timnya ke jalur yang benar.

Sementara itu, Tottenham terlihat semakin solid di bawah kepemimpinan Postecoglou. Heung-Min Son, yang mencetak dua gol dalam pertandingan ini, menjadi pahlawan bagi Tottenham. Son tidak hanya menunjukkan ketajamannya di depan gawang, tetapi juga kepemimpinannya di lapangan, sebuah kualitas yang sangat dibutuhkan Tottenham setelah kepergian Harry Kane. Dalam dua pertandingan, Son telah mencetak tiga gol dan mencatatkan 4 tembakan tepat sasaran, menunjukkan betapa pentingnya perannya dalam strategi permainan Tottenham.

Pertahanan Tottenham juga menunjukkan peningkatan signifikan. Cristian Romero, bersama Micky van de Ven, berhasil menjaga soliditas lini belakang Tottenham. Van de Ven, yang dikenal dengan kecepatan dan visi bermainnya, bahkan berkontribusi dalam serangan dengan memberikan assist untuk gol kedua Son. Dengan pertahanan yang kokoh dan serangan yang tajam, Tottenham tampaknya siap untuk bersaing di papan atas musim ini.

Bagi Everton, pertandingan berikutnya akan sangat krusial. Mereka harus segera menemukan cara untuk mencetak gol dan memperbaiki lini pertahanan yang keropos jika tidak ingin terpuruk lebih dalam. Dengan tekanan yang semakin besar, Everton harus menemukan kembali semangat dan kualitas yang pernah mereka miliki untuk menghindari ancaman degradasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun