Di sisi lain, Chelsea bisa mengambil pelajaran dari keberhasilan mereka dalam mencetak gol kedua melalui kombinasi apik antara Enzo Fernandez dan Noni Madueke. Fernandez, yang dikenal dengan kemampuan umpan panjangnya, menciptakan 4 peluang dari umpan terobosan di pertandingan ini, salah satunya berbuah gol. Kemampuan Madueke dalam mengeksekusi peluang tersebut dengan kaki lemahnya menunjukkan bahwa pemain muda ini semakin matang dan bisa menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan.
Namun, penting bagi Chelsea untuk meningkatkan efisiensi serangan mereka di leg kedua. Meskipun memiliki 62% penguasaan bola, Chelsea hanya mampu mencatatkan 1,37 expected goals (xG) dalam pertandingan ini, menunjukkan bahwa banyak dari peluang mereka tidak terlalu berbahaya. Ini adalah area di mana Chelsea perlu lebih efektif, memastikan bahwa setiap serangan dapat memberikan tekanan maksimal pada lawan.
Selain itu, manajer Enzo Maresca harus mempertimbangkan rotasi pemain dengan bijak. Mengingat Chelsea melakukan 9 perubahan dari pertandingan Premier League sebelumnya, konsistensi dan chemistry antar pemain bisa menjadi masalah jika terlalu banyak perubahan dilakukan. Namun, dengan jadwal yang padat, Maresca harus menemukan keseimbangan yang tepat antara menjaga kebugaran pemain dan mempertahankan performa terbaik tim.
Melihat semua ini, Chelsea memang berada di posisi yang menguntungkan menuju leg kedua, tetapi kemenangan di leg pertama seharusnya tidak membuat mereka lengah. Servette menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang berbahaya, dan jika Chelsea tidak hati-hati, keunggulan 2-0 mereka bisa dengan cepat menghilang. Oleh karena itu, leg kedua akan menjadi ujian nyata bagi Maresca dan timnya, apakah mereka mampu mempertahankan keunggulan atau justru tersandung di momen krusial ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H