Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kemenangan Chelsea, Dominasi atau Kebetulan?

23 Agustus 2024   06:15 Diperbarui: 23 Agustus 2024   06:20 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pose tradisional Chelsea pada Play-off UEFA Conference League. (Sumber: Chelseafc.com)

Analisis Kinerja Chelsea dalam Pertandingan Play-off UEFA Conference League

Chelsea menunjukkan performa yang solid dalam kemenangan 2-0 melawan Servette pada pertandingan play-off UEFA Conference League. Dengan dua gol di babak kedua yang dicetak oleh Christopher Nkunku dan Noni Madueke, Chelsea berhasil mengambil keuntungan di leg pertama. Namun, ada banyak aspek yang perlu diperhatikan, terutama dari segi statistik permainan yang menunjukkan bagaimana dominasi Chelsea masih harus terus diasah jika ingin melaju lebih jauh di kompetisi ini.

Statistik menunjukkan bahwa Chelsea menguasai 62% penguasaan bola sepanjang pertandingan, sebuah indikator dominasi yang jelas di lapangan. Namun, meski penguasaan bola yang tinggi, Chelsea hanya mampu menciptakan 5 tembakan tepat sasaran dari total 14 percobaan. Ini menunjukkan bahwa meskipun Chelsea mampu mengontrol permainan, penyelesaian akhir mereka masih perlu ditingkatkan.

Pada babak pertama, meski Chelsea tampak dominan, mereka gagal mencetak gol dan hanya berhasil menciptakan beberapa peluang berbahaya. Peluang terbaik datang dari aksi Kiernan Dewsbury-Hall dan Marc Guiu, namun tidak ada yang mampu menembus pertahanan solid dari kiper Servette, Jeremy Frick. Menurut statistik yang diambil dari situs UEFA, Frick berhasil melakukan 4 penyelamatan kunci di babak pertama, termasuk dua peluang berbahaya dari Guiu.

Penalti yang dieksekusi oleh Nkunku menjadi titik balik dalam pertandingan ini. Nkunku, yang telah mencatatkan tingkat konversi penalti sebesar 90% sepanjang kariernya, kembali menunjukkan ketenangannya di bawah tekanan. Gol ini adalah yang pertama baginya di Stamford Bridge, menandakan adaptasi cepatnya dengan tim.

Namun, tidak dapat diabaikan bahwa Servette juga memberikan ancaman yang nyata. Mereka mencatatkan 6 tembakan dengan 2 tepat sasaran, termasuk satu yang membentur mistar gawang. Ini menunjukkan bahwa Chelsea masih memiliki beberapa kelemahan dalam pertahanan yang harus segera diatasi, terutama saat menghadapi tim dengan serangan balik cepat seperti Servette.

Dengan penambahan pemain seperti Cole Palmer, Enzo Fernandez, dan Noni Madueke di babak kedua, intensitas serangan Chelsea meningkat. Pergantian ini terbukti efektif ketika Madueke mencetak gol kedua setelah menerima umpan indah dari Fernandez. Fernandez, yang telah mencatatkan 87% akurasi umpan di pertandingan ini, menunjukkan visi permainan yang luar biasa.

Tantangan yang Harus Diantisipasi Chelsea di Leg Kedua

Meskipun Chelsea berhasil meraih kemenangan 2-0 di leg pertama, pertandingan melawan Servette memperlihatkan beberapa kelemahan yang bisa menjadi ancaman serius di leg kedua. Dengan Servette menunjukkan kemampuan untuk menciptakan peluang berbahaya, terutama di akhir pertandingan, Chelsea harus waspada terhadap potensi kebangkitan dari tim Swiss tersebut.

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah pertahanan Chelsea yang terkadang tampak goyah, terutama ketika menghadapi tekanan tinggi dari lawan. Data dari Opta menunjukkan bahwa Chelsea kehilangan penguasaan bola sebanyak 14 kali di area pertahanan mereka sendiri. Ini menjadi perhatian utama karena Servette mampu memanfaatkan kelengahan ini untuk menciptakan peluang, termasuk tendangan yang membentur mistar gawang pada menit-menit akhir pertandingan.

Pedro Neto tampil bersemangat pada debut penuhnya.  (Sumber: Chelseafc.com)
Pedro Neto tampil bersemangat pada debut penuhnya.  (Sumber: Chelseafc.com)

Jorgensen, yang melakukan debutnya sebagai penjaga gawang, memang tampil cukup solid dengan mencatatkan 3 penyelamatan krusial. Namun, ketidakmampuannya untuk menangani bola udara dengan sempurna terlihat dari beberapa momen berbahaya yang diciptakan oleh Servette, terutama dari bola-bola mati. Statistik menunjukkan bahwa Chelsea kebobolan 5 kali dari situasi bola mati di 10 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, sebuah tanda bahwa sektor ini perlu diperbaiki sebelum leg kedua.

Di sisi lain, Chelsea bisa mengambil pelajaran dari keberhasilan mereka dalam mencetak gol kedua melalui kombinasi apik antara Enzo Fernandez dan Noni Madueke. Fernandez, yang dikenal dengan kemampuan umpan panjangnya, menciptakan 4 peluang dari umpan terobosan di pertandingan ini, salah satunya berbuah gol. Kemampuan Madueke dalam mengeksekusi peluang tersebut dengan kaki lemahnya menunjukkan bahwa pemain muda ini semakin matang dan bisa menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan.

Namun, penting bagi Chelsea untuk meningkatkan efisiensi serangan mereka di leg kedua. Meskipun memiliki 62% penguasaan bola, Chelsea hanya mampu mencatatkan 1,37 expected goals (xG) dalam pertandingan ini, menunjukkan bahwa banyak dari peluang mereka tidak terlalu berbahaya. Ini adalah area di mana Chelsea perlu lebih efektif, memastikan bahwa setiap serangan dapat memberikan tekanan maksimal pada lawan.

Selain itu, manajer Enzo Maresca harus mempertimbangkan rotasi pemain dengan bijak. Mengingat Chelsea melakukan 9 perubahan dari pertandingan Premier League sebelumnya, konsistensi dan chemistry antar pemain bisa menjadi masalah jika terlalu banyak perubahan dilakukan. Namun, dengan jadwal yang padat, Maresca harus menemukan keseimbangan yang tepat antara menjaga kebugaran pemain dan mempertahankan performa terbaik tim.

Melihat semua ini, Chelsea memang berada di posisi yang menguntungkan menuju leg kedua, tetapi kemenangan di leg pertama seharusnya tidak membuat mereka lengah. Servette menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang berbahaya, dan jika Chelsea tidak hati-hati, keunggulan 2-0 mereka bisa dengan cepat menghilang. Oleh karena itu, leg kedua akan menjadi ujian nyata bagi Maresca dan timnya, apakah mereka mampu mempertahankan keunggulan atau justru tersandung di momen krusial ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun