Dalam konteks kehidupan keluarga masa kini, media sosial telah bertransformasi menjadi alat komunikasi yang efektif, tidak hanya memungkinkan keluarga untuk tetap terhubung, tetapi juga menawarkan kesempatan untuk mendukung satu sama lain secara emosional dan sosial dari kejauhan.Â
Studi dari Pew Research Center mengungkapkan bahwa individu dengan pendidikan tinggi cenderung menggunakan media sosial untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan keluarga dan teman, menunjukkan bagaimana platform ini dapat memperkuat jaringan sosial yang sudah ada [3].
Lebih jauh, media sosial memungkinkan anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam kejadian penting secara real-time, meskipun terpisah ribuan kilometer.Â
Misalnya, orang tua yang berada di negara lain dapat mengikuti perkembangan anak-anaknya melalui foto, video, dan pembaruan status, yang semuanya berkontribusi pada perasaan 'hadir' dalam kehidupan sehari-hari [1].
Selain itu, penggunaan media sosial dalam keluarga juga dapat menjadi alat pendidikan yang berharga.Â
Orang tua dapat menggunakan platform ini untuk mengajarkan nilai-nilai penting seperti empati digital dan kesadaran media, mempersiapkan anak-anak mereka untuk navigasi dunia digital yang semakin kompleks dengan lebih bijaksana dan bertanggung jawab [2].
Namun, agar efektif, penggunaan media sosial harus diimbangi dengan interaksi tatap muka yang berkualitas.Â
Keluarga yang sukses dalam mengelola keseimbangan ini sering kali menemukan bahwa media sosial tidak hanya memperkaya hubungan mereka, tetapi juga meningkatkan rasa kebersamaan dan dukungan emosional di antara anggota keluarga, sekaligus memperkuat jaringan kekeluargaan dalam menghadapi tantangan zaman.
Daftar Bacaan
[1] https://rollingout.com/2024/04/15/social-media-impact-family-relationships/
[2] https://care-clinics.com/how-technology-affects-family-dynamics-and-social-development/
[3] https://www.pewresearch.org/social-trends/2023/09/14/the-modern-american-family/