Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Transformasi Keluarga di Abad 21: Dari Tradisional ke Modern

30 Juli 2024   07:22 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:24 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Tren yang diamati menunjukkan bahwa definisi keluarga tradisional terus berkembang, menyesuaikan diri dengan realitas sosial yang berubah, di mana individu dan masyarakat secara keseluruhan semakin menerima keberagaman dalam bentuk-bentuk keluarga [2]. 

Transformasi ini tidak hanya mencerminkan perubahan dalam struktur keluarga tetapi juga dalam nilai-nilai sosial yang mendukung inklusivitas dan keberagaman.

Dinamika Keluarga Tradisional Indonesia dalam Bingkai Budaya

Perbandingan antara keluarga di Indonesia dan Amerika Serikat mengungkapkan perbedaan budaya yang mendalam terkait struktur dan fungsi keluarga.

Di Indonesia, keluarga cenderung memiliki struktur yang lebih besar dan kolektivistis dibandingkan dengan keluarga Amerika Serikat yang cenderung menuju individualisme. 

Lebih dari 44% rumah tangga di Indonesia terdiri dari empat hingga lima anggota, sebuah kontras dengan tren di Amerika Serikat di mana lebih dari setengah rumah tangga tidak memiliki anak [4].

Dalam konteks Indonesia, keluarga tidak hanya sebagai unit sosial tetapi juga sebagai pusat pembentukan nilai dan transmisi budaya. Hal ini terutama terlihat pada cara keluarga di Indonesia mempertahankan nilai-nilai tradisional meskipun menghadapi modernisasi.

Pada abad ke-17, Indonesia adalah gabungan dari banyak kerajaan dengan dominasi Hindu dan Budha, yang kemudian bergeser ke dominasi Islam pada abad ke-18, menandai transisi nilai-nilai keluarga yang juga terintegrasi dengan agama dan tradisi lokal [4].

Perubahan dalam struktur keluarga juga mencerminkan dinamika sosial yang lebih luas, di mana keluarga Indonesia tetap memegang peranan penting dalam pendidikan karakter dan pelestarian nilai budaya. 

Namun, ada juga pergeseran kecil menuju pengakuan struktur keluarga yang lebih beragam, termasuk peningkatan dalam keluarga inti dan single parent sejalan dengan globalisasi dan pengaruh budaya barat [4].

Selain itu, Indonesia memiliki tantangan unik seperti pernikahan anak yang masih menjadi isu, walaupun telah menunjukkan penurunan dalam dekade terakhir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun