Salah satu area yang memerlukan perhatian adalah sektor pertanian, di mana komoditas seperti bawang merah dan daging ayam ras menjadi penyumbang utama deflasi. Strategi yang bisa diadopsi meliputi stabilisasi harga dan dukungan subsidi untuk petani yang terkena dampak penurunan harga. Pemberian subsidi atau insentif bisa membantu mengurangi risiko kerugian besar bagi produsen lokal dan menjaga stabilitas sektor pertanian.
Selain itu, inflasi di komponen yang diatur pemerintah seperti tarif angkutan udara dan sigaret kretek mesin (SKM) menunjukkan adanya ruang untuk intervensi pemerintah dalam pengaturan harga. Pengaturan ini penting, khususnya dalam mencegah lonjakan harga yang bisa berdampak pada kelompok konsumen yang lebih luas. Pemerintah perlu mempertimbangkan efek jangka panjang dari kebijakan ini untuk memastikan bahwa stabilitas harga dijaga tanpa menghambat efisiensi pasar.
Dalam konteks regional, perbedaan inflasi yang signifikan antar provinsi memerlukan pendekatan kebijakan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik regional. Investasi dalam infrastruktur dan logistik di daerah dengan inflasi tinggi seperti Papua Pegunungan bisa membantu menurunkan biaya dan harga, serta meningkatkan akses ke barang dan jasa yang lebih terjangkau.
Mengingat pentingnya stabilitas ekonomi dan sosial, kebijakan moneter juga harus ditinjau. Bank Indonesia mungkin perlu menyesuaikan tingkat suku bunga untuk menstimulasi investasi dan konsumsi atau menerapkan kebijakan kuantitatif untuk menambah likuiditas di pasar. Strategi ini harus dijalankan dengan hati-hati untuk menghindari dampak inflasi yang tidak terkendali di masa depan.
Kesimpulannya, deflasi Juni 2024 sementara memberikan kelegaan dalam harga bagi konsumen, tetapi juga menimbulkan tantangan bagi ekonomi. Pemerintah perlu bertindak proaktif dan strategis, tidak hanya dalam mengatur harga, tetapi juga dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H