Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "A Chapter of Accidents" Karya Jeffrey Archer (23)

14 Juli 2024   05:53 Diperbarui: 14 Juli 2024   06:48 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerita pendek "A Chapter of Accidents". (Created by Bing Image Creator)

Pertemuan Tak Terduga

Cerita dimulai dengan pertemuan tak terduga antara narator dan Patrick Travers saat liburan ski tahunan di Verbier. Narator, bersama istrinya Caroline, bertemu dengan Travers yang dengan sopan membiarkan Caroline mengambil tempatnya di ski lift. Travers, seorang bankir dagang, tampaknya menikmati kesendirian dan terlibat dalam kegiatan ski sejak pagi hari.

Di hotel, Travers bergabung dengan pasangan tersebut untuk makan malam, dimana dia dan Caroline tampaknya memiliki interaksi yang fliratif namun tidak melewati batas. Travers mengungkapkan kecintaannya pada karya seni, khususnya Impresionis minor, dan menjanjikan kunjungan ke galeri seni narator di London. Keakraban ini membuka jalan bagi pertemanan yang tampaknya tak berbahaya.

Namun, narator merasakan adanya ketertarikan yang tidak diinginkan dari Travers terhadap Caroline, meskipun dia mencoba untuk mengabaikannya. Travers menyampaikan kesan sebagai kolektor yang antusias dan memiliki pengetahuan mendalam tentang seni, yang membuat narator merasa ada kesamaan minat meski ada kecemburuan yang tumbuh di benaknya.

Dinamika antara ketiga karakter ini diatur dengan latar belakang musim dingin yang indah di Verbier, di mana olahraga ski mengambil peran penting dalam interaksi mereka. Narator mulai merasa tidak nyaman dengan keakraban yang terjalin antara istrinya dan Travers, yang membuka keraguan dan ketidakamanan dalam dirinya tentang niat Travers yang sebenarnya.

Kebenaran Tersembunyi dan Pengkhianatan

Beberapa minggu setelah liburan ski, Travers muncul di pameran galeri seni narator di London, menunjukkan ketertarikannya pada lukisan Impresionis, terutama karya Vuillard. Narator, yang awalnya tidak menaruh curiga, mulai menyadari ketidaksesuaian antara kepribadian Travers yang menawan dan tindakannya yang sebenarnya. Ketika Travers membeli lukisan dengan nilai yang sangat tinggi, narator mulai mempertanyakan motif sebenarnya dibalik minat Travers pada galerinya dan, lebih luas lagi, pada istrinya.

Saat makan malam di rumah Travers, narator menyaksikan tingkah laku Travers yang semakin berani terhadap Caroline. Hal ini memperkuat rasa tidak nyaman dan kecemburuan narator, mendorongnya untuk mencari tahu lebih banyak tentang latar belakang Travers. Ketika melakukan investigasi, narator menemukan bahwa Travers terlibat dalam perceraian seorang teman, yang mencantumkan nama Travers sebagai penyebab utama. Ini menjadi titik balik bagi narator untuk melihat Travers tidak hanya sebagai ancaman bagi pernikahannya, tetapi juga sebagai sosok yang merusak hubungan orang lain.

Pengkhianatan Travers menjadi semakin jelas ketika narator mengetahui bahwa Travers telah menjalin hubungan dengan beberapa wanita lain, termasuk istri dari teman-teman narator. Kebenaran ini menghancurkan gambaran Travers sebagai pria yang terhormat dan mengungkapkan sifatnya yang sebenarnya sebagai penggoda dan pengganggu.

Dengan pengetahuan baru ini, narator mulai menyusun rencana untuk membalas dendam. Dia menggunakan pengetahuannya tentang kebiasaan Travers di lereng ski untuk merencanakan sebuah insiden yang akan membebaskan dirinya dan orang lain dari manipulasi Travers. Narator merancang sebuah kecelakaan ski yang akan terlihat sebagai sebuah musibah tapi sebenarnya adalah sebuah tindakan balasan yang terencana dengan hati-hati.

Pembalasan yang Direncanakan

Narator memanfaatkan pengetahuan mendalam tentang rutinitas Travers di lereng ski untuk melaksanakan rencananya. Mengatur agar pertemuan mereka di Verbier terlihat kebetulan, narator menyapa Travers di pagi yang sangat dingin, berpura-pura sebagai seorang teman lama yang ingin meluangkan waktu bersama sebelum keramaian pagi.

Dengan hati-hati, narator mengajak Travers ke jalur B-slope yang lebih tenang dan kurang populer, yang telah ia persiapkan sebelumnya. Narator sengaja mengubah rute dengan memindahkan bendera-bendera yang menandai jalur aman dan menciptakan jebakan es yang hampir tidak terlihat. Dengan dalih ingin mendapatkan penilaian Travers atas kemampuannya dalam ber-ski, narator membujuk Travers untuk turun terlebih dahulu.

Saat Travers melaju di jalur yang telah diubah, narator mengikuti di belakang, menyesuaikan kecepatannya untuk memastikan bahwa Travers akan menjadi korban pertama dari jebakan yang telah disiapkan. Pada saat yang tepat, narator menghentikan pergerakannya tepat sebelum area berbahaya, menyaksikan Travers kehilangan kontrol dan terpelanting ke udara, jatuh ke dalam jurang yang dalam.

Setelah insiden tersebut, narator dengan cepat kembali ke jalur yang benar, memulihkan tanda-tanda ke posisi semula untuk menghapus bukti perubahan yang telah dibuat. Dia kembali ke hotel dengan sikap yang tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, sambil menyembunyikan kegembiraan dan kelegaan dalam hatinya.

Tragedi ini menimbulkan kegemparan di kalangan tamu dan staf hotel, tetapi narator berpura-pura tidak mengetahui apa yang telah terjadi. Ketika berita tentang kecelakaan Travers menyebar, Caroline mengungkapkan bahwa dia tidak pernah menyukai Travers karena perilakunya yang kurang pantas, yang hanya menguatkan tindakan narator. Walaupun narator merasa bersalah, dia juga merasa telah melindungi banyak orang dari pengaruh buruk Travers.

Cerita berakhir dengan narator yang merenungkan konsekuensi dari tindakannya, sambil mempertanyakan apakah keadilan telah benar-benar dilayani. Meskipun dia berhasil menghapus ancaman Travers, pertanyaan tentang moralitas dan dampak jangka panjang dari keputusannya terus menghantui pikirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun