Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Menggabungkan Gaya Tradisional Indonesia dengan Tren Hunian Modern

29 Juni 2024   15:50 Diperbarui: 29 Juni 2024   16:23 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tampak eksterior rumah gaya Mediterania. (Created by Bing Image Creator)

Ilustrasi: Tampak interior rumah gaya Japandi. (Created by Bing Image Creator)
Ilustrasi: Tampak interior rumah gaya Japandi. (Created by Bing Image Creator)

Integrasi gaya ini juga membuka peluang untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang bagaimana arsitektur bisa berkontribusi pada kesejahteraan psikologis penghuninya. Rumah-rumah tradisional Indonesia sering kali dirancang dengan mempertimbangkan keseimbangan dan harmoni dengan alam. 

Pendekatan serupa dapat diperkaya dengan prinsip-prinsip desain modern yang menitikberatkan pada minimalisme dan pengurangan kekacauan visual, yang terbukti bisa meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan.

Ilustrasi: Tampak interior rumah gaya Mediterania. (Created by Bing Image Creator)
Ilustrasi: Tampak interior rumah gaya Mediterania. (Created by Bing Image Creator)

Akhirnya, penting untuk memahami bahwa setiap usaha integrasi ini tidak hanya sebatas pada fisik bangunan, tetapi juga pada pengalaman ruang yang diciptakan. Gaya hidup modern seringkali membutuhkan ruang yang lebih fleksibel dan adaptif, dan dengan menarik inspirasi dari filosofi ruang tradisional Indonesia, kita dapat menciptakan rumah yang tidak hanya indah dan fungsional, tetapi juga mendukung kebutuhan dinamis dari kehidupan modern.

Menggabungkan elemen tradisional dan modern dalam arsitektur adalah upaya yang membutuhkan kreativitas, kepekaan kultural, dan visi yang jauh ke depan. Ini adalah proses yang kontinu dan dinamis, di mana arsitek dan desainer diharapkan tidak hanya sebagai pembuat bangunan, tapi juga sebagai penjaga dan pembaru budaya. 

Melalui pendekatan ini, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya Indonesia tetap hidup dan relevan, bahkan saat kita bergerak menuju masa depan yang semakin modern dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun