Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Menggabungkan Gaya Tradisional Indonesia dengan Tren Hunian Modern

29 Juni 2024   15:50 Diperbarui: 29 Juni 2024   16:23 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tampak eksterior rumah gaya Mediterania. (Created by Bing Image Creator)

Akar dan Esensi Arsitektur Tradisional Indonesia

Dunia terasa semakin global, batas-batas antara negara dan budaya menjadi kabur, penting untuk tetap mengingat dari mana kita berasal---khususnya dalam konteks arsitektur. Arsitektur tradisional Indonesia, yang kaya dengan warisan etnik dan budaya, menawarkan perspektif unik yang bisa diintegrasikan ke dalam tren hunian modern. 

Pertanyaannya adalah, bagaimana kita dapat menggabungkan kedua elemen ini tanpa kehilangan identitas kultural kita?

Arsitektur tradisional Indonesia sangat beragam, dari rumah Gadang di Sumatera Barat dengan atapnya yang melengkung mirip tanduk kerbau, sampai kepada rumah Tongkonan di Sulawesi yang memiliki atap perisai. Setiap desain memiliki filosofi dan fungsi yang mendalam, seringkali terkait erat dengan alam dan kosmologi setempat. 

Misalnya, rumah Jawa sering diatur untuk menghadap ke selatan, sesuai dengan kepercayaan spiritual dan hubungan antara manusia dengan alam semesta.

Dalam mengadaptasi arsitektur tradisional ke dalam desain modern, kita perlu mempertimbangkan aspek fungsionalitas tanpa mengorbankan esensi estetik dan filosofis. Penggunaan material lokal seperti bambu dan kayu, yang tidak hanya berkelanjutan tapi juga memiliki nilai estetika tinggi, bisa menjadi titik awal yang baik. 


Selain itu, pengaturan ruang yang mengedepankan ventilasi alami dan pencahayaan alami bisa diadaptasi dari banyak desain rumah tradisional Indonesia yang memanfaatkan angin muson.

Ilustrasi: Tampak interior rumah gaya tradisional Jawa dan modern Japandi. (Created by Bing Image Creator)
Ilustrasi: Tampak interior rumah gaya tradisional Jawa dan modern Japandi. (Created by Bing Image Creator)

Salah satu kunci utama dalam menggabungkan gaya ini adalah dengan mengimplementasikan elemen-elemen arsitektural tradisional sebagai aksen dalam desain yang lebih modern. Misalnya, bentuk atap yang unik atau penggunaan ornamen kayu ukir pada fasad modern. Ini tidak hanya akan memberikan sentuhan unik pada bangunan, tapi juga menonjolkan kekayaan budaya kita dalam konteks yang lebih global.

Integrasi ini juga berpotensi meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap keberagaman arsitektur di Indonesia. Dengan menggabungkan gaya tradisional dan modern, kita tidak hanya menciptakan ruang yang fungsional dan estetis, tetapi juga membantu melestarikan dan mempromosikan warisan budaya dalam skala yang lebih luas.

Tantangan utama dalam proses ini adalah bagaimana mengharmoniskan dua dunia yang tampaknya berlawanan ini---tradisional dan modern---dalam satu kesatuan yang koheren. Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga mempertahankan integritas struktural dan semangat dari asal-usul arsitektural yang kita bawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun