Setelah makan malam, mereka kembali ke ruang tamu untuk mendengarkan Tuan Claiborne membaca buku. Abner dan Ross duduk dengan gugup, berharap momen ini segera berakhir. Ketika akhirnya tiba saatnya untuk pulang, mereka merasa lega, tetapi juga sedikit kecewa karena kunjungan mereka tidak berjalan seperti yang mereka harapkan. Meskipun begitu, mereka tahu bahwa mereka telah belajar sesuatu yang berharga tentang keberanian dan menghadapi ketakutan.
Keberanian yang Tak Terduga
Setelah selesai mendengarkan Tuan Claiborne membaca, Abner dan Ross berharap kunjungan mereka segera berakhir. Namun, ketika Bibi Missouri mengajak mereka untuk tinggal lebih lama dan bergabung dengan keluarga untuk nyanyian malam Minggu, mereka merasa terjebak. Dengan hati yang berat, mereka mengikuti keluarga Claiborne ke ruang keluarga, di mana suasana menjadi semakin hangat dan ramah.
Selama sesi nyanyian, Champe dan Alicia tampak menikmati momen itu, sementara Abner dan Ross tetap merasa canggung. Abner, yang biasanya penuh dengan rencana dan strategi, kini merasa kebingungan. Ross, di sisi lain, mulai merasa bahwa kunjungan ini adalah ujian keberanian yang harus dia lewati.
Ketika nyanyian selesai, Bibi Missouri berkomentar dengan santai, "Kalian berdua sudah hampir cukup dewasa untuk mulai memikirkan mengunjungi gadis-gadis." Komentar ini membuat Abner dan Ross semakin gugup. Mereka tidak ingin dianggap sebagai anak-anak yang tidak tahu apa-apa tentang etiket sosial.
Di saat yang sama, suara dari luar menarik perhatian mereka. Ternyata seorang anak laki-laki kecil yang hanya mengenakan kemeja panjang, berlari masuk dan menyampaikan pesan dari ibu Abner: jika Abner tidak segera pulang, ibunya akan datang dan memotongnya menjadi potongan kecil dengan cambuk. Pesan ini membuat Abner ketakutan. Tanpa berpikir panjang, dia bangkit dan berlari keluar rumah, meninggalkan Ross sendirian.
Ross, yang merasa marah dan dipermalukan oleh reaksi Abner, memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berani. Dengan cepat, dia berbalik, kembali ke rumah, dan dengan penuh emosi, dia mencium Champe di depan semua orang. Tindakan ini membuat semua orang terkejut dan tertawa, termasuk Champe yang akhirnya tertawa keras.
Melihat reaksi positif dari tindakan nekatnya, Ross merasa beban di pundaknya terangkat. Dia telah menunjukkan keberanian yang selama ini dia cari. Tuan Claiborne dan Bibi Missouri, meskipun terkejut, tampak menghargai tindakan keberanian Ross. Champe, yang awalnya bingung, akhirnya tersenyum dan merasa kagum dengan keberanian Ross.
Ketika Ross berjalan pulang, dia merasa lebih kuat dan percaya diri. Dia telah menghadapi ketakutan terbesarnya dan berhasil melewatinya dengan cara yang tidak terduga. Pengalaman ini mengajarkan Abner dan Ross bahwa keberanian tidak selalu datang dari perencanaan yang sempurna, tetapi sering kali muncul dari tindakan spontan di saat yang paling tidak terduga.
Meskipun kunjungan ini tidak berjalan sesuai rencana, Abner dan Ross pulang dengan pelajaran berharga tentang diri mereka sendiri dan arti sebenarnya dari keberanian. Mereka tahu bahwa mereka telah mengambil langkah besar menuju kedewasaan dan tidak akan pernah melupakan malam itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H