3. Interaksi dengan Karakter Lain: Saat Elder Brown mencoba membeli bonnet di toko dan berinteraksi dengan penjual, percakapan mereka mencerminkan kesalahpahaman yang lucu:
"Well, now, that's suthin' like. Will it soot a sorter red-headed 'ooman?"
A perfectly sober man would have said the girl's corsets must have undergone a terrible strain, but the elder did not notice her dumb convulsion. She answered, heroically:
"Perfectly, sir. It is an exquisite match."
Di sini, humor berasal dari ketidakmampuan Elder Brown untuk melihat reaksi sebenarnya dari penjual, yang berusaha keras untuk menjaga kesopanan dalam menghadapi komentar tidak biasa dari Elder Brown.
4. Eksagerasi: Karakterisasi Elder Brown, dengan pakaian kuno dan tingkah lakunya yang aneh, sering kali dibesar-besarkan untuk efek komik. Gaya hidup dan penampilannya yang tidak sesuai zaman juga menambah lapisan humor karena ketidakcocokannya dengan lingkungan sekitarnya.
Humor dalam cerita ini mengurangi ketegangan naratif dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang karakter Elder Brown, yang meskipun penuh cacat, tetap memiliki sisi manusiawi yang dapat dipahami dan diapresiasi oleh pembaca.