Kedua, edukasi masyarakat tentang pentingnya kepatuhan pajak juga vital. Program edukasi bisa meningkatkan kesadaran tentang manfaat pajak bagi pembangunan negara dan mengurangi stigma negatif terhadap pembayaran pajak.Â
Kampanye ini harus menyasar semua lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah yang sering kali beroperasi dalam ekonomi bayangan.
Ketiga, kerja sama internasional juga penting, mengingat ekonomi bayangan seringkali melibatkan aktivitas lintas batas seperti perdagangan gelap dan pencucian uang.Â
Kolaborasi antarnegara dapat meningkatkan efektivitas pengawasan dan penegakan hukum, serta mencegah pelaku ekonomi bayangan memanfaatkan celah dalam peraturan global.
Akhirnya, reformasi ekonomi yang lebih luas yang mempromosikan inklusi keuangan dan mendorong formalisasi usaha juga dapat mengurangi insentif untuk beroperasi secara tersembunyi.Â
Dengan menyediakan akses yang lebih mudah ke layanan keuangan dan mengurangi birokrasi dalam pendirian dan operasi bisnis, pemerintah bisa mendorong lebih banyak pelaku ekonomi untuk masuk ke dalam ekonomi formal.
Mengatasi ekonomi bayangan bukan tugas yang mudah, tetapi dengan pendekatan yang strategis dan multi-faset, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari fenomena ini dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H