ART harus mampu menawarkan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga kompatibel dengan kebiasaan dan preferensi transportasi masyarakat lokal.
Sejalan dengan hal itu, keberhasilan ART sangat bergantung pada strategi implementasi yang efektif, yang mencakup pendidikan masyarakat, integrasi dengan sistem transportasi yang sudah ada, dan kebijakan pemerintah yang mendukung.Â
Di Indonesia, tantangan ini termasuk keragaman geografis dan ekonomi yang luas, yang mungkin memerlukan pendekatan khusus untuk setiap daerah.Â
Kebijakan pemerintah yang fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan lokal akan menjadi kunci, seperti yang dicontohkan oleh proposal Johor di Malaysia untuk mengintegrasikan ART dengan sistem lain untuk mendukung pengembangan ekonomi regional dan kebutuhan mobilitas yang lebih besar.
Oleh karena itu, meskipun ART menawarkan banyak keuntungan, pertanyaannya tetap: Apakah teknologi ini bisa diterapkan secara universal di semua daerah di Indonesia?Â
Jawabannya mungkin bukan 'ya' yang mutlak, tetapi lebih kepada kemungkinan jika semua faktor (teknis, ekonomi, dan sosial) dapat dialamatkan dengan strategi yang tepat dan komprehensif.Â
Pembelajaran dari implementasi ART di berbagai negara menunjukkan pentingnya adaptasi lokal dalam teknologi global, sesuatu yang harus dipertimbangkan Indonesia dalam merencanakan masa depan transportasinya.
Daftar Bacaan:
https://www.channelnewsasia.com/asia/johor-art-multi-tiered-elevated-rail-rts-hsr-4291196
https://en.wikipedia.org/wiki/Autonomous_Rail_Rapid_Transit
https://www.urban-transport-magazine.com/en/art-another-rail-less-tramway-china-2/
https://futuresoutheastasia.com/sarawak-metro/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H