Panti Jompo dalam Perspektif Islam

Dalam Islam, merawat orang tua dan anggota keluarga lanjut usia dianggap sebagai tanggung jawab moral dan agama yang penting.

Perintah ini didasarkan pada nilai-nilai kasih sayang, penghormatan, dan rasa terima kasih terhadap orang tua. 

Perspektif Islam tentang merawat orang tua ditegaskan dalam beberapa ayat Alquran dan hadis.

1. Alquran: Allah berfirman dalam Surah Al-Isra (17:23-24):

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."

Ayat ini menekankan pentingnya berbicara dan bersikap lembut kepada orang tua, serta memberikan perawatan yang layak dan terhormat.

2. Hadis: Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

"Semoga merugi seseorang yang mendapati kedua orang tuanya di masa tua (salah satu atau keduanya) lalu tidak masuk surga." (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa merawat orang tua di masa tua mereka adalah salah satu cara untuk mencapai pahala dan keberkahan dalam kehidupan ini dan akhirat.

Dari sudut pandang Islam, ide panti jompo bisa dipertimbangkan jika fasilitas tersebut memberikan perawatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan memungkinkan anak-anak untuk tetap memenuhi kewajiban mereka terhadap orang tua mereka. 

Namun, umumnya lebih disukai dan diutamakan bahwa perawatan tersebut dilakukan dalam lingkungan keluarga sebagai bentuk menjalankan kewajiban dan kasih sayang terhadap orang tua.

Penggunaan panti jompo seharusnya tidak menggantikan tanggung jawab langsung keluarga kecuali dalam situasi di mana keluarga tidak mampu memberikan perawatan yang dibutuhkan karena alasan kesehatan atau kemampuan lainnya. 

Oleh karena itu, keputusan untuk menggunakan panti jompo dalam masyarakat Muslim harus dibuat dengan mempertimbangkan konteks keluarga dan kondisi khusus yang dihadapi.