Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "The Merchant and the Alchemist's Gate" Karya Ted Chiang

31 Mei 2024   06:35 Diperbarui: 31 Mei 2024   07:06 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, kesadaran tentang masa depan juga membawa beban tersendiri. Fuwaad menyadari bahwa setiap tindakan memiliki reaksi dan konsekuensi yang bisa jauh lebih besar dari yang bisa dia prediksi. Konflik internal muncul, antara keinginan untuk mengubah masa depan untuk kebaikan bersama dan ketakutan akan konsekuensi tidak terduga yang mungkin ditimbulkannya. Pertarungan ini mengajarkan Fuwaad tentang keseimbangan antara tindakan dan penerimaan.

Ketika cerita berlanjut, Fuwaad menemukan bahwa beberapa peristiwa yang ingin dia ubah tidak bisa dia campuri karena sudah tertanam dalam benang nasib yang tidak bisa diputus. Penemuan ini membawanya pada pemahaman lebih dalam tentang keterbatasan manusia dalam mengontrol takdir. Dia belajar untuk menerima dengan rendah hati bahwa sementara dia bisa berusaha mengarahkan masa depan, beberapa hal tetap berada di luar kendalinya.

Dengan pemahaman baru ini, Fuwaad mulai berbicara dengan para penduduk Baghdad tentang pentingnya bertindak dengan etika dan tanggung jawab, mendorong masyarakat untuk memandang ke depan dengan perspektif yang lebih luas tentang dampak jangka panjang tindakan mereka. Pesannya tentang penerimaan dan pengendalian diri dalam menghadapi kepastian maupun ketidakpastian diterima dengan baik, dan perlahan-lahan mengubah cara penduduk kota memandang hidup dan waktu.

Akhirnya, dalam kesimpulan dari pengalamannya yang ajaib, Fuwaad memutuskan untuk menuliskan ceritanya sebagai warisan untuk generasi mendatang. Dia mengumpulkan semua yang telah dia pelajari, baik dari pengalaman pribadinya maupun dari pengajaran yang dia dapatkan melalui "Gate of Years," dalam sebuah naskah yang dia harapkan akan menginspirasi orang lain untuk hidup dengan lebih bijaksana dan penuh kasih.

Naskah Fuwaad, yang dikenal dengan judul "Misteri Gerbang Waktu," akhirnya menjadi sumber kebijaksanaan yang sangat dihargai, dibaca dan diajarkan di sekolah-sekolah dan madrasah di seluruh dunia Islam. Kehidupan Fuwaad, yang dimulai sebagai pedagang kain sederhana namun penuh dengan kegelisahan, berubah menjadi legenda, seorang pria yang tidak hanya menemukan rahasia melintasi waktu tetapi juga belajar bagaimana menggunakan pengetahuan tersebut untuk menerangi dan memperkaya dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun