Awal Perjalanan
Fuwaad ibn Abbas, seorang pedagang kain di Baghdad, memulai ceritanya dengan mengungkapkan kecemasan batinnya yang tak kunjung reda meski telah mencoba berbagai cara untuk menemukan kedamaian. Suatu hari, dalam usahanya mencari hadiah untuk seorang rekan bisnis, dia menemukan toko baru di pasar tempat pandai besi yang dijalankan oleh Bashaarat, seorang pedagang baru yang misterius. Toko ini penuh dengan barang-barang aneh dan canggih yang belum pernah dilihat Fuwaad sebelumnya, termasuk astrolab berlapis perak dan jam air yang berdentang setiap jam.
Ketertarikan Fuwaad terhadap barang-barang di toko ini membawanya untuk bertanya lebih lanjut kepada Bashaarat, yang mengungkapkan bahwa dia adalah seorang ahli alkimia yang telah mengembangkan suatu eksperimen yang menantang pemahaman tentang realitas dan waktu. Bashaarat memperkenalkan Fuwaad pada cincin besi besar yang, ketika diteliti lebih dekat, ternyata memiliki kemampuan untuk memanipulasi waktu. Fuwaad, awalnya skeptis, menjadi terpesona ketika Bashaarat menunjukkan bahwa cincin itu bisa membuat lengan atau benda lainnya menghilang dan muncul kembali dalam sekejap, menunjukkan adanya manipulasi waktu beberapa detik yang bisa dilakukan melalui gerbang ini.
Penjelasan Bashaarat tentang gerbang waktu yang ia sebut sebagai "Gate of Seconds" ini hanya menjadi pembuka bagi rahasia yang lebih besar yang ingin ia perkenalkan kepada Fuwaad, yaitu sebuah gerbang yang lebih besar lagi yang dapat menghubungkan waktu dengan interval dua puluh tahun. Bashaarat mengundang Fuwaad untuk melihat dan bahkan menyeberang melalui "Gate of Years" ini, menjanjikan sebuah pengalaman yang tidak hanya memukau tetapi juga berpotensi mengubah pandangan Fuwaad tentang dunia dan realitas itu sendiri.
Fuwaad, yang semula hanya ingin membeli hadiah, kini mendapati dirinya di ambang sebuah petualangan yang bisa mengubah seluruh jalannya hidup, dipandu oleh seorang alkimis yang mungkin saja telah menemukan salah satu misteri terbesar umat manusia: cara untuk melintasi waktu itu sendiri.
Lintasan Waktu dan Nasihat
Setelah menyaksikan demonstrasi kemampuan "Gate of Seconds," Fuwaad dengan penuh antusiasme menyetujui untuk melihat "Gate of Years," yang menurut Bashaarat memiliki kemampuan untuk menghubungkan dua waktu yang berbeda sejauh dua puluh tahun. Dengan hati yang berdebar, Fuwaad mengikuti Bashaarat ke ruangan di mana gerbang besar terpampang megah. Bashaarat menjelaskan bahwa gerbang ini tidak hanya melintasi ruang tetapi juga waktu, memberikan mereka yang berani menyeberang kesempatan untuk melihat dan berinteraksi dengan versi diri mereka di masa depan atau masa lalu.
Ketika Fuwaad melihat ke dalam gerbang, dia melihat ruangan yang sama namun dengan perbedaan dekorasi yang menandakan perubahan dua puluh tahun ke depan. Bashaarat memberi tahu bahwa jika Fuwaad melangkah masuk, dia akan berada di Baghdad dua puluh tahun yang akan datang, bisa bertemu dan berbicara dengan dirinya yang lebih tua, dan kembali dengan pengetahuan atau nasihat yang bisa dia gunakan di masa sekarang.
Fuwaad, tergoda oleh janji Bashaarat tentang penemuan diri dan pengetahuan, akhirnya memutuskan untuk melintasi gerbang. Di sisi lain, dia menemukan dirinya di masa depan yang sama sekali tidak seperti yang dia bayangkan. Baghdad masa depan adalah tempat yang berubah drastis, menampilkan teknologi dan masyarakat yang sangat maju. Dia mencari dan akhirnya menemukan dirinya yang lebih tua, yang hidup sebagai seorang yang bijaksana dan dihormati di masyarakatnya.
Pertemuan dengan diri tuanya membuka wawasan baru bagi Fuwaad. Dia diberitahu tentang keputusan-keputusan penting yang harus dia buat dan kesalahan-kesalahan yang harus dihindari. Lebih penting lagi, Fuwaad yang lebih tua memberi tahu bahwa meskipun pengetahuan tentang masa depan dapat memberi kekuatan, setiap pilihan yang dibuat masih harus didasarkan pada nilai-nilai dan etika yang baik, bukan sekadar untuk keuntungan pribadi atau menghindari kesulitan.
Dengan nasihat dan pelajaran baru di hati, Fuwaad kembali melalui gerbang ke zaman asalnya, dipenuhi dengan perasaan baru tentang tujuan dan tanggung jawab. Dia menyadari bahwa meski mampu melihat dan memengaruhi masa depan, pilihan terbaik adalah menggunakan pengetahuan ini untuk membuat dunia sekitarnya lebih baik, bukan hanya untuk keuntungan pribadi. Kembali ke zaman asalnya, Fuwaad membawa semangat baru untuk memperbaiki hidupnya dan masyarakat dengan memanfaatkan apa yang telah dia pelajari dari masa depan.
Pemahaman dan Penerimaan
Setelah kembali ke zaman asalnya, Fuwaad ibn Abbas merenungkan nasihat yang diberikan oleh dirinya yang lebih tua. Dengan pengetahuan baru dan pemahaman mendalam tentang konsekuensi dari setiap tindakan, dia mulai menerapkan pelajaran yang dipelajari ke dalam kehidupan sehari-harinya. Tidak hanya fokus pada perdagangan kain, Fuwaad juga mulai terlibat dalam kegiatan sosial dan filantropi, membantu mereka yang membutuhkan dengan sumber daya dan pengetahuan yang dia peroleh dari pengalaman lintas waktu.