Dalam ranah akademis yang kompetitif, kriteria CCTE---singkatan dari Change, Controversion, Trend, dan Emergency---merupakan panduan esensial bagi peneliti yang bertujuan mengembangkan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, atau artikel jurnal.Â
Karya yang inovatif, relevan, dan mendesak ini tidak hanya diharapkan memberikan kontribusi teoretis, tetapi juga memengaruhi praktik, kebijakan, atau pemahaman saat ini secara signifikan.Â
Melalui penerapan kriteria CCTE, peneliti memiliki peluang lebih besar untuk karya mereka diterima dalam jurnal atau forum ilmiah, karena menawarkan solusi nyata, menantang pemikiran konvensional, dan responsif terhadap isu-isu terkini serta keadaan darurat yang dihadapi masyarakat.
1. Change (Perubahan), sebagai salah satu kriteria, sangat penting dalam penelitian yang berdampak besar.Â
Misalnya, penelitian terkini tentang terapi gen untuk penyakit yang sebelumnya dianggap tidak dapat disembuhkan merupakan inovasi yang membawa harapan baru bagi pasien dan menantang komunitas medis untuk memikirkan kembali pendekatan mereka terhadap pengobatan penyakit genetik.Â
Ini tidak hanya menciptakan perubahan dalam praktik medis, tetapi juga dalam kebijakan kesehatan publik dan pendanaan penelitian.
2. Controversion (Kontroversi) memperlihatkan keberanian intelektual dalam menggugat status quo.Â
Ambil contoh penelitian tentang diet rendah karbohidrat versus diet rendah lemak yang telah menantang pandangan tradisional tentang nutrisi dan penurunan berat badan.Â
Karya ilmiah yang berani mempertanyakan norma ini sering kali membuka jalan bagi pemahaman baru dan strategi kesehatan yang lebih efektif.Â
Contoh lain adalah penelitian tentang penggunaan teknologi pengawasan oleh pemerintah, yang, meskipun dapat meningkatkan keamanan, juga menimbulkan pertanyaan etis tentang privasi dan hak asasi manusia, mengundang diskusi publik yang luas dan bisa memicu perubahan kebijakan.