Mencakup teknologi yang mengadaptasi atau memodifikasi teknologi yang ada untuk menciptakan preferensi sosial baru. Jenis ini sering ditemukan dalam teknologi seperti aplikasi ponsel pintar yang mungkin mengintroduksi fitur-fitur baru yang merespons kebutuhan sosial yang berkembang, misalnya aplikasi untuk memantau kesehatan mental atau kebugaran fisik.
3. Radikal
Menggambarkan inovasi yang benar-benar baru dan sering kali dibangun di atas ketidakpastian yang serius. Contoh dari jenis ini bisa termasuk pengembangan teknologi kendaraan otonom atau teknologi penyuntingan gen, di mana kemampuan teknologi baru ini untuk mengubah pasar dan masyarakat sangat signifikan, namun juga sangat tidak pasti.
4. Teknologi Perbatasan
Mewakili inovasi yang muncul dari penelitian interdisipliner dan berpotensi mengubah cara hidup dan bekerja, sering kali tanpa preferensi sosial yang jelas sebelumnya. Teknologi seperti kecerdasan buatan generatif atau komputer kuantum berada dalam kategori ini, menawarkan potensi revolusioner namun juga membawa ketidakpastian tinggi dalam penerimaan dan dampak sosial mereka.
Dalam menghadapi ketidakpastian ini, sangat penting untuk mempertimbangkan bagaimana teknologi memengaruhi dan dipengaruhi oleh preferensi sosial. Teknologi tidak hanya menciptakan peluang baru, tetapi juga dapat menantang norma sosial dan etika yang ada. Oleh karena itu, pendekatan yang sensitif terhadap kedua aspek---ketidakpastian dan preferensi sosial---diperlukan untuk inovasi yang bertanggung jawab.
***
Memahami dan mengelola ketidakpastian dalam inovasi teknologi membutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif, yang tidak hanya memperhitungkan faktor ekonomi tetapi juga dampak sosial dan teknis dari inovasi. Dengan menerapkan taksonomi yang diusulkan ini, para pembuat kebijakan, peneliti, dan praktisi dapat lebih efektif dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengatur teknologi baru untuk memastikan bahwa inovasi membawa manfaat maksimal bagi masyarakat sambil meminimalkan risiko dan konsekuensi yang tidak diinginkan.