Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rasa Terpendam

22 April 2024   01:23 Diperbarui: 22 April 2024   01:46 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memendam rasa. (Freepik/jcomp)

Gunawan menatap kedua mata Farida, "Kamu nggak akan pernah kehilangan aku. Apapun yang kamu rasakan, kamu bisa bilang ke aku. Itu nggak akan mengubah persahabatan kita."

Farida menarik napas dalam-dalam, merasa lega tapi masih belum siap untuk mengungkapkan perasaannya. Mereka berdua lalu bercerita tentang rencana masa depan mereka, dengan Farida mendengarkan lebih banyak, sementara pikirannya masih berkecamuk.

Ketika hari semakin sore, Gunawan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari tasnya. "Rida, sebelum kita pulang, aku mau kasih sesuatu buat kamu."

Farida menerima kotak tersebut dengan tangan yang sedikit gemetar. Dia membukanya dan mendapati sebuah jam tangan elegan dengan ukiran nama mereka di bagian belakang.

"Aku harap setiap kali kamu lihat jam tangan ini, kamu ingat kalau aku selalu ada untuk kamu, nggak peduli seberapa jauh jarak antara kita," ujar Gunawan dengan senyuman manis.

Farida terdiam, menggenggam jam tangan itu. "Gun, ini... Terima kasih. Aku..." kata-katanya tercekat. Dia ingin mengatakan lebih banyak, tapi suasana di kafetaria yang mulai ramai dan riuh membuatnya urung.

Mereka beranjak dari kafetaria, berjalan menuju parkiran dengan hati yang berat. Farida tahu ini mungkin kesempatan terakhirnya untuk mengungkapkan apa yang selama ini terpendam, sebelum Gunawan pergi meninggalkan kota ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun