Malam itu, di dapur yang penuh dengan aroma teh, Arik dan ayahnya menemukan bukan hanya kenangan, tapi juga jalan baru untuk melangkah maju, bersama-sama menghadapi hari-hari yang akan datang dengan kenangan dan kehangatan yang terus hidup dalam segelas teh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!