Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Tim Adalah Keluarga

17 April 2024   07:15 Diperbarui: 17 April 2024   07:19 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah dan anak bermain bola. (Freepik.com)

Energi Dana dan kepercayaan pada timnya memicu lebih banyak aksi timbal balik. Mereka mendominasi pertandingan, dan akhirnya menutup dengan kemenangan 3-1. Kemenangan ini tidak hanya tentang skor, tetapi tentang perubahan yang terjadi dalam cara bermain mereka sebagai sebuah tim.

Setelah pertandingan, Fikri bertemu dengan Dana di lapangan. Mereka berpelukan erat, sebuah momen emosional yang penuh dengan kebanggaan.

"Dana, hari ini kamu tidak hanya pemain terbaik di lapangan, tapi kamu adalah pemimpin terbaik untuk timmu. Papa sangat bangga melihat bagaimana kamu bermain untuk semua, bukan hanya untuk diri sendiri," ucap Fikri, matanya berbinar.

"Terima kasih, Pa. Tanpa nasihat Papa, Dana tidak akan bisa merasakan betapa pentingnya setiap orang di tim ini. Ini bukan kemenangan Dana, ini kemenangan kita semua," Dana membalas, senyumnya merefleksikan kedewasaan baru yang ia rasakan.

Fikri mengangguk, "Itulah kemenangan sejati, Nak. Ingat ini, dalam sepak bola dan dalam hidup, kita lebih kuat bersama."

Mereka berjalan bersama keluar dari lapangan, tidak hanya sebagai ayah dan anak, tetapi sebagai rekan dalam perjalanan yang sama, menghargai setiap momen kemenangan dan pelajaran yang datang bersamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun