Penggunaan pertanyaan terbuka juga merupakan bagian krusial dari kemampuan komunikasi yang efektif dalam konseling. Pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memicu lebih banyak diskusi (seperti "Bagaimana perasaan Anda tentang itu?" atau "Apa yang Anda pikirkan ketika itu terjadi?") memungkinkan siswa untuk berbagi lebih banyak tentang pengalaman dan perasaan mereka. Hal ini tidak hanya memberi konselor informasi yang lebih mendalam tentang masalah yang dihadapi siswa, tetapi juga menunjukkan bahwa konselor benar-benar tertarik dengan apa yang mereka katakan.
Mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan tanpa menghakimi juga merupakan aspek kunci dalam komunikasi efektif konselor. Ini terkait dengan konsep "pendengaran aktif" dari Carl Rogers yang telah dibahas sebelumnya. Mendengarkan tanpa menghakimi membantu siswa merasa lebih bebas untuk berbicara dan lebih terbuka tentang masalah mereka, yang pada akhirnya memfasilitasi proses konseling.
Akhirnya, penerapan teknologi dalam komunikasi konseling juga semakin relevan, terutama dalam era digital ini. Penggunaan platform online untuk sesi konseling, serta alat komunikasi seperti surel atau aplikasi pesan, harus dipertimbangkan sebagai sarana untuk menjaga keterlibatan siswa dan memberikan dukungan berkelanjutan. Konselor perlu menguasai alat-alat digital ini dan mengintegrasikan penggunaan teknologi secara etis dan efektif dalam praktik konseling mereka.
Dengan demikian, kemampuan komunikasi yang kuat dan beragam tidak hanya mendukung prinsip-prinsip dasar konseling yang efektif, tetapi juga memperkuat hubungan antara konselor dan siswa, yang merupakan inti dari praktik bimbingan konseling yang sukses. Kemampuan ini, ketika dikombinasikan dengan pendekatan yang berempati dan teknologi yang tepat, dapat meningkatkan signifikan dalam efektivitas bimbingan konseling di SMA.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI