Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Humor Ramadan: Abu Nawas Mengakali Iklan "Beli 4 Gratis 1"

30 Maret 2024   17:36 Diperbarui: 30 Maret 2024   17:50 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari, Abu Nawas berjalan-jalan di pasar ketika ia melihat sebuah tawaran menarik di toko roti: "Beli 4 Gratis 1". 

Dengan sebuah ide licik yang muncul di benaknya, ia memutuskan untuk tidak membeli apapun terlebih dahulu. 

Sebaliknya, dia berdiri di depan toko tersebut, mengamati dengan saksama setiap pelanggan yang membeli roti.

Satu per satu, pelanggan datang membeli roti. 

Setiap kali seseorang membeli roti, Abu Nawas mendekati mereka dengan ramah, bertanya tentang nama mereka dengan alasan sederhana; ia sedang mencari kenalan lama. 

Dengan ini, ia berhasil mengumpulkan nama-nama dari empat orang yang berbeda.

Setelah pelanggan keempat membuat pembelian, Abu Nawas segera masuk ke toko dan mendekati penjual roti. 

Dengan senyuman cerdik, ia berkata, "Teman baikku, saya datang untuk mengambil roti gratis saya."

Penjual roti, yang telah memperhatikan Abu Nawas berdiri di luar toko sejak tadi, bingung dan menjawab, "Tapi saya tidak ingat Anda membeli empat roti hari ini."

Dengan kepercayaan yang tinggi, Abu Nawas menjawab, "Oh, tapi tentu saja saya 'membeli'. Apakah Anda tidak ingat empat pelanggan tadi? Ada Ali, Hasan, Umar, dan Fatimah. Mereka semua adalah kawanku. Saya yang menyuruh mereka membeli roti di tokomu, jadi secara teknis, saya telah 'membeli' empat roti melalui mereka. Dan kini, saya datang untuk mengambil bagian saya, satu roti gratis."

Penjual roti, tertegun oleh logika yang diputar-balikkan dan kecerdikan Abu Nawas, tidak bisa berbuat banyak selain tertawa dan menyerah pada argumen Abu Nawas. 

"Baiklah, Abu Nawas, ambillah roti gratismu. Keberanianmu untuk menggunakan akal secerdik itu pantas dihargai."

Dengan senyum lebar, Abu Nawas mengambil roti gratisnya, berterima kasih kepada penjual roti, dan berjalan keluar toko dengan langkah gembira. 

Kisah ini segera menyebar ke seluruh penjuru kota, menambah daftar panjang kecerdikan dan kejenakaan Abu Nawas yang akan diceritakan berulang-ulang oleh penduduk kota dengan tawa dan kekaguman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun