Penjual roti, tertegun oleh logika yang diputar-balikkan dan kecerdikan Abu Nawas, tidak bisa berbuat banyak selain tertawa dan menyerah pada argumen Abu Nawas.Â
"Baiklah, Abu Nawas, ambillah roti gratismu. Keberanianmu untuk menggunakan akal secerdik itu pantas dihargai."
Dengan senyum lebar, Abu Nawas mengambil roti gratisnya, berterima kasih kepada penjual roti, dan berjalan keluar toko dengan langkah gembira.Â
Kisah ini segera menyebar ke seluruh penjuru kota, menambah daftar panjang kecerdikan dan kejenakaan Abu Nawas yang akan diceritakan berulang-ulang oleh penduduk kota dengan tawa dan kekaguman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H