Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengenalkan Puasa kepada Balita

21 Maret 2024   14:26 Diperbarui: 21 Maret 2024   14:33 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengenalkan puasa kepada balita. (Freepik.com)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mendefinisikan, bahwa balita atau Bawah Lima Tahun yaitu anak yang berusia 0-59 bulan. Pada artikel ini yang dimaksud balita adalah anak usia 2-5 tahun.

Memulai Pengenalan Puasa dengan Ceria

Mengenalkan puasa kepada balita merupakan tantangan sekaligus peluang bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kebiasaan baik. 

Cara yang menyenangkan dan interaktif bisa membuat anak lebih antusias dan mengerti tentang esensi berpuasa. 

Allah SWT berfirman dalam Alquran, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183). 

Ayat ini menjadi dasar penting mengapa kita berpuasa, yaitu untuk bertakwa kepada Allah SWT.

Salah satu cara mengenalkan puasa kepada anak adalah melalui cerita dan permainan. 

Ceritakan kisah Nabi dan sahabat yang menarik tentang puasa, yang dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan dan keteladanan. 

Hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan petunjuk, "Perintahkanlah anak-anakmu untuk melaksanakan salat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkannya ketika mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka." (HR. Abu Dawud). 

Meskipun hadis ini berbicara tentang salat, prinsip memperkenalkan ibadah sejak dini secara bertahap dapat diterapkan dalam mengenalkan puasa.

Mengajak anak untuk ikut serta dalam persiapan sahur dan berbuka, serta membuat jadwal puasa yang sederhana dan fleksibel, bisa menjadi cara efektif untuk mengenalkan rutinitas puasa. 

Ini tidak hanya mengajarkan mereka tentang puasa tetapi juga tentang pentingnya makanan yang bergizi dan kebersamaan keluarga.

Membangun Pengalaman Puasa yang Bermakna

Mengembangkan pengenalan puasa pada anak dengan mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan, kedisiplinan, dan kebersamaan dapat menciptakan pengalaman yang bermakna dan berdampak jangka panjang. 

Salah satu strategi adalah dengan memperkenalkan konsep berbagi dan kepedulian sosial. 

Dalam Alquran disebutkan, "Dan mereka memberi makanan, walaupun mereka sendiri membutuhkannya, kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan, (sambil berkata), 'Kami memberi makan kepada kalian hanya mengharap wajah Allah; kami tidak menginginkan balasan dari kalian, juga tidak (menginginkan) ucapan terima kasih.'" (QS. Al-Insan: 8-9). 

Melalui ayat ini, orang tua bisa mengajarkan anak tentang pentingnya empati dan berbagi dengan yang kurang mampu, terutama di bulan puasa.

Mengorganisir kegiatan seperti berkunjung ke panti asuhan atau menyediakan makanan untuk berbuka bagi yang membutuhkan, bisa menjadi cara praktis menanamkan nilai-nilai ini. 

Kegiatan ini tidak hanya mengenalkan anak pada konsep berbagi dan kepedulian sosial tetapi juga membuat mereka menghargai nikmat yang Allah SWT berikan kepada mereka.

Selain itu, libatkan anak dalam kegiatan spiritual seperti tarawih bersama di rumah atau masjid, dan duduk bersama setelah shalat untuk berdoa dan berzikir. 

Hadis Nabi Muhammad SAW mengatakan, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim). 

Ini mengajarkan kepada anak bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Penting bagi orang tua untuk menjadi contoh yang baik, karena anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. 

Tunjukkan kesabaran, kegembiraan, dan ketaatan dalam beribadah selama bulan puasa.

Ceritakan pengalaman puasa Anda sendiri ketika masih anak-anak dan bagaimana itu membentuk pemahaman dan kecintaan Anda terhadap ibadah ini.

Hadiah buat Yasmin usia 5 tahun, berhasil puasa
Hadiah buat Yasmin usia 5 tahun, berhasil puasa "maghrib" satu bulan penuh. Foto tahun 2012. (Dokumen pribadi) 

Akhirnya, jangan lupa untuk merayakan pencapaian mereka dalam berpuasa, baik itu berpuasa setengah hari atau beberapa hari penuh, dengan pujian dan hadiah kecil. 

Ini akan memotivasi mereka untuk terus berpuasa di tahun-tahun berikutnya dan membangun kenangan indah tentang Ramadan yang akan mereka kenang selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun