Raja, yang terhibur dan terkesan dengan pendekatan Abu Nawas, memutuskan untuk memberikan pelamar itu kesempatan untuk membuktikan dirinya - kali ini dengan kejujuran yang sesungguhnya. Dan sekali lagi, Abu Nawas berhasil memecahkan masalah dengan kecerdikan dan humor, meninggalkan pelajaran bahwa kebenaran adalah perhiasan yang paling berharga, bahkan di istana Raja sekalipun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!