Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Strategi Mengurangi Disparitas Upah dan Meningkatkan Stabilitas Finansial Kelas Menengah

2 Maret 2024   07:25 Diperbarui: 2 Maret 2024   12:59 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harus ada peningkatan dalam kualitas pekerjaan dan produktivitas, yang dapat dicapai melalui investasi dalam pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, dan akses ke teknologi. (baca: Escaping the middle-income trap: innovate or perish)

Dari perspektif kelas menengah, hal ini berarti bahwa ada kebutuhan untuk tidak hanya fokus pada kenaikan nominal UMP, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup melalui akses ke pendidikan yang berkualitas, layanan kesehatan yang terjangkau, dan infrastruktur yang memadai. 

Ini menuntut strategi yang lebih komprehensif dari pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa kenaikan UMP berjalan seiring dengan peningkatan dalam kualitas hidup, terutama bagi kelas menengah yang merupakan tulang punggung ekonomi.

Strategi Mengatasi Disparitas Upah dan Meningkatkan Stabilitas Finansial Kelas Menengah

Menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perbedaan UMP dan biaya hidup regional, diperlukan strategi komprehensif untuk meningkatkan stabilitas finansial kelas menengah di Indonesia.

Strategi ini harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, untuk menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pertama, pemerintah harus memperkuat mekanisme penyesuaian UMP yang lebih responsif terhadap perubahan biaya hidup dan inflasi regional. Ini bisa melalui pengembangan indeks biaya hidup regional yang akurat, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menyesuaikan UMP secara periodik. 

Indeks ini harus mencerminkan harga barang dan jasa esensial, seperti pangan, perumahan, pendidikan, dan kesehatan, sehingga penyesuaian UMP benar-benar mencerminkan kebutuhan riil masyarakat.

Kedua, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan kerja merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia. 

Investasi dalam pendidikan vokasional dan teknis, serta pengembangan keterampilan digital, dapat membantu pekerja kelas menengah mendapatkan pekerjaan dengan upah yang lebih baik dan lebih stabil. 

Pendidikan finansial juga harus diperkuat untuk membantu kelas menengah mengelola keuangan dengan lebih baik dan membuat keputusan investasi yang bijaksana.

Ketiga, pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja berkualitas tinggi yang dapat menawarkan gaji dan manfaat yang layak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun