Dalam penerapan praktisnya, keutamaan kerendahan hati memungkinkan kita memandang dunia dari sudut pandang yang lebih komprehensif, dengan mengakui bahwa setiap individu memiliki peran dan kontribusi yang berbeda.Â
Hal ini tidak berarti meniadakan kekuatan atau kemampuan kita sendiri, melainkan menggunakannya secara bertanggung jawab dan dengan tujuan yang melampaui kepentingan pribadi.Â
Dengan cara ini, kerendahan hati berfungsi sebagai landasan tidak hanya bagi perkembangan spiritual, namun juga bagi bimbingan etis dan pengambilan keputusan yang bijaksana.
***
Mengambil hikmah dari ketiga pepatah Jawa tersebut, kita diingatkan akan kekuatan dan pentingnya kerendahan hati di era saat ini.Â
Kita ditantang untuk menolak dorongan terhadap kesombongan dan persetujuan eksternal, dan memilih untuk memupuk nilai-nilai yang memperkaya kehidupan kita dan komunitas kita.Â
Dengan menjadikan kerendahan hati sebagai landasan mendasar dalam kehidupan kita sehari-hari, kita tidak hanya memperoleh rasa kepuasan dan kepuasan yang lebih mendalam, namun juga berperan dalam pembentukan masyarakat global yang lebih baik.Â
Melalui wacana ini, kita dapat memastikan bahwa kemenangan kita tidak hanya dinilai berdasarkan pencapaian diri kita, namun juga berdasarkan cara kita memengaruhi kehidupan orang lain dan memberikan kontribusi berharga bagi kesejahteraan secara keseluruhan.Â
Marilah kita membawa pesan ini sebagai panduan dalam hidup kita, mengingat bahwa dalam kerendahan hati terdapat kekuatan sejati dan keindahan hidup yang sesungguhnya.Â
Semoga Tuhan selalu memberi kita kekuatan untuk menjalaninya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H