Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ujaran Kebencian, Penghinaan atau Kebebasan Berbicara?

2 Februari 2024   08:00 Diperbarui: 2 Februari 2024   08:10 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ujaran kebencian, penghinaan dan kebebasan berbicara. (Freepik/pikisuperstar)

Diskusi ini membawa kita ke pertanyaan yang lebih besar tentang tanggung jawab kita bersama dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan menghormati.

Ini tentang menemukan keseimbangan antara melindungi orang dari kata-kata yang bisa menyakiti mereka dengan serius dan memastikan bahwa kita semua bisa berbicara dan menyatakan pendapat kita dengan bebas. 

Ini bukan tugas yang mudah, tapi dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak kata-kata dan komitmen untuk mendengarkan dan menghormati satu sama lain, kita bisa mencari jalan ke depan yang lebih baik.

***

Melalui artikel Stefan Rinner, kita diingatkan tentang pentingnya memikirkan ulang kebebasan berbicara dalam konteks kata-kata yang bisa menyakitkan. 

Diskusi ini bukan hanya tentang menetapkan aturan, tapi lebih kepada memahami dampak kata-kata kita terhadap orang lain. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk membangun masyarakat yang lebih baik, di mana setiap orang merasa dihargai dan dihormati. 

Ini bukan soal membatasi kebebasan, tapi tentang menggunakan kebebasan kita dengan cara yang bertanggung jawab. 

Dengan mendengarkan dan menghormati satu sama lain, kita bisa mencari jalan tengah yang memungkinkan kebebasan berpendapat berkembang sambil melindungi mereka yang rentan terhadap kata-kata yang menyakitkan. 

Mari kita gunakan artikel ini sebagai titik awal untuk dialog yang lebih luas tentang bagaimana kita bisa mencapai tujuan ini bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun