Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Frugal Living dan Sadar Lingkungan

27 Januari 2024   06:41 Diperbarui: 27 Januari 2024   07:18 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frugal living dan sadar lingkungan. (Freepik/jcomp)

Investasi juga jadi hal yang kami pelajari. Kami nggak langsung loncat ke hal-hal besar, tapi mulai dari yang kecil dulu. Misalnya, menanam pohon atau sayur di pekarangan. Ini investasi lingkungan yang asik dan bermanfaat.

Dan soal sampah? Kami jadi lebih aware. Mulai kompos sendiri, pisahkan sampah organik dan anorganik. Nggak gampang sih, tapi kami bertekad buat ngelakuin yang terbaik.

Intinya, setiap hari jadi pelajaran baru buat kami. Kadang ada rintangan, kadang ada kegagalan, tapi itu semua jadi bagian dari petualangan kami. Kami belajar untuk lebih menghargai alam, lebih menghargai uang, dan yang paling penting, lebih menghargai waktu bersama keluarga. Itulah kenapa, meskipun terkadang capek, kami tetap semangat menjalani hidup frugal ini.

***

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Setelah berjalan beberapa waktu, gaya hidup frugal ini udah kayak bagian dari diri kami. Nggak cuma soal menghemat uang atau menjaga lingkungan, tapi juga tentang nilai-nilai yang kami bagi dengan anak-anak. Kami ingin mereka tumbuh mengerti bahwa kebahagiaan nggak selalu soal berapa banyak yang kamu punya, tapi berapa banyak yang kamu hargai.

Kadang, teman-teman atau tetangga nanya, "Nggak bosen, tuh, hidup kayak gini?" Jawabannya sederhana: nggak. Malah, kami menemukan banyak kesenangan dalam kesederhanaan. Ada rasa puas yang nggak bisa digantikan ketika kami berhasil memperbaiki sesuatu sendiri, atau saat kami menikmati makan malam dari hasil kebun kecil kami.

Tapi nggak dipungkiri, ada momen-momen sulit. Misalnya, saat ada acara khusus atau momen-momen yang biasanya identik dengan belanja. Di situlah tantangan sebenarnya. Kami belajar untuk menemukan keseimbangan antara menikmati momen dan tetap berpegang pada prinsip frugal living kami.

Ke depannya, kami punya banyak rencana. Kami ingin lebih mengembangkan kebun kecil kami, mungkin menambah beberapa jenis tanaman atau mencoba teknik baru. Kami juga ingin lebih aktif berbagi pengalaman kami, mungkin melalui blog atau workshop lokal. Siapa tahu, bisa menginspirasi orang lain untuk mencoba gaya hidup ini.

Pesan terakhir dari kami, hidup frugal ini bukan soal mengurangi kebahagiaan, tapi soal menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang lebih sederhana dan bermakna. Dan percayalah, sekali kamu mulai, kamu bakal menemukan keajaiban dalam hal-hal kecil di sekitar kamu.

Jadi, buat teman-teman yang masih ragu, cobalah. Mungkin di awal terasa sulit, tapi nanti kamu bakal lihat betapa banyaknya hal positif yang bisa didapat. Kami di Sidoarjo ini, dengan tangan terbuka, selalu siap berbagi cerita dan pengalaman. Mari kita jaga bumi kita dengan cara kita sendiri. Cheers to a simple, yet fulfilling life!

***

Itu cerita pendek kami dalam menjalani frugal living. Semoga menjadi kenyataan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun