Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal "Context Collapse" dalam Disinformasi di Media Sosial

20 Januari 2024   11:57 Diperbarui: 20 Januari 2024   12:06 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Klip yang dikontekstualisasikan ini menyebar dengan cepat di media sosial, sering kali tanpa penjelasan tambahan.

3. Reaksi Berbasis Misinformasi

Orang-orang yang melihat klip tersebut mungkin bereaksi berdasarkan konten yang terbatas itu saja, tanpa menyadari bahwa ada konteks tambahan yang penting.

4. Pemanfaatan Politis

Lawan politik atau kelompok tertentu mungkin menggunakan klip tersebut untuk menyerang karakter atau platform kandidat, meski berdasarkan narasi yang tidak lengkap.

5. Kesulitan Memperbaiki Persepsi

Sang kandidat dan tim kampanyenya mungkin akan kesulitan memperbaiki persepsi publik karena video asli yang lebih panjang dan kontekstual tidak seviral versi yang dipotong.

Dalam kasus seperti ini, context collapse menyebabkan informasi yang seharusnya kompleks dan bernuansa menjadi terdistorsi, yang mempermudah penyebaran disinformasi dan memengaruhi persepsi publik terhadap kandidat. 

Pentingnya verifikasi dan pencarian konteks asli dalam konsumsi informasi menjadi sangat krusial dalam situasi seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun