Klip yang dikontekstualisasikan ini menyebar dengan cepat di media sosial, sering kali tanpa penjelasan tambahan.
3. Reaksi Berbasis Misinformasi
Orang-orang yang melihat klip tersebut mungkin bereaksi berdasarkan konten yang terbatas itu saja, tanpa menyadari bahwa ada konteks tambahan yang penting.
4. Pemanfaatan Politis
Lawan politik atau kelompok tertentu mungkin menggunakan klip tersebut untuk menyerang karakter atau platform kandidat, meski berdasarkan narasi yang tidak lengkap.
5. Kesulitan Memperbaiki Persepsi
Sang kandidat dan tim kampanyenya mungkin akan kesulitan memperbaiki persepsi publik karena video asli yang lebih panjang dan kontekstual tidak seviral versi yang dipotong.
Dalam kasus seperti ini, context collapse menyebabkan informasi yang seharusnya kompleks dan bernuansa menjadi terdistorsi, yang mempermudah penyebaran disinformasi dan memengaruhi persepsi publik terhadap kandidat.Â
Pentingnya verifikasi dan pencarian konteks asli dalam konsumsi informasi menjadi sangat krusial dalam situasi seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H