Ternyata memang ada humor yang perlu bahkan harus diseriusin. Gak percaya?
Artinya di dalam humor tersebut dapat diambil pelajaran yang serius. Entah berupa hikmah atau ilmu pengetahuan.
Misalnya pada gambar utama artikel ini. Perhatikan dengan seksama. Apa ada kelucuan? Saya kira, siapa pun Anda, akan tertawa, minimal tersenyum.
Selanjutnya apa yang Anda pikirkan?Â
"Itu tindakan konyol"
"Tidak masuk akal"
"Apa manfaatnya ada kolam renang di atas caravan, emang ada ya?"
"Apa yang terjadi ketika orang tersebut jatuh ke aspal"
dan seterusnya, dan seterusnya.
***
Ya, karikatur ini menunjukkan sebuah situasi lucu dan tidak nyata di mana sebuah caravan diubah menjadi kolam renang bergerak.Â
Di panel pertama, kita melihat seseorang yang bersiap-siap untuk melompat dari papan loncat yang dipasang di atas caravan.Â
Di panel kedua, ketika caravan bergerak, orang tersebut melompat dan terlempar jauh dari kolam renang karena pergerakan caravan tersebut.Â
Ini mengolok-olok hukum fisika dan ekspektasi orang bahwa kolam renang tidak bisa bergerak seperti kendaraan.Â
***
Mari kita seriusin humor ini!
Apakah Anda bisa menjelaskan hitungan fisika agar orang tersebut tidak terlempar? Maksudnya, bisakah Anda hitung kecepatan minimal caravan dan ketinggian minimal orang yang akan terjun terhadap air kolam yang ada di caravan tersebut sehingga orang tersebut tidak jatuh ke aspal jalanan?
***
Untuk menjelaskan situasi ini dengan fisika, kita akan asumsikan bahwa orang tersebut melompat secara vertikal ke atas dari papan loncat dan kita ingin agar dia mendarat kembali di kolam yang bergerak bersama dengan caravan.
Ketika seseorang melompat dari papan loncat, dia akan memiliki dua komponen gerakan: vertikal dan horizontal. Komponen vertikal gerakan mereka (ke atas dan ke bawah) tidak dipengaruhi oleh gerakan horizontal caravan, karena kedua arah tersebut independen (berdasarkan prinsip fisika yang disebut kemerdekaan gerakan).
Komponen horizontal gerakan orang tersebut akan sama dengan kecepatan caravan, karena sebelum melompat, dia bergerak bersama dengan karavan. Agar dia mendarat di kolam lagi, caravan harus terus bergerak dengan kecepatan yang sama tanpa percepatan atau perlambatan.
Mari kita hitung kecepatan minimal caravan dan ketinggian orang tersebut terhadap air dengan beberapa asumsi sederhana:
- Orang tersebut melakukan lompatan vertikal tanpa kecepatan horizontal tambahan.
- Tidak ada resistensi udara.
- Ketinggian lompatan adalah h.
- Waktu untuk naik dan turun dalam lompatan vertikal adalah t.
- Kecepatan caravan adalah v.
Menggunakan rumus untuk gerak jatuh bebas (dengan mengabaikan resistensi udara):
Lihat rumus fisika (1).
di mana g adalah percepatan gravitasi (sekitar 9,8 m/s^2).
Waktu untuk jatuh kembali ke ketinggian awal adalah:
Lihat rumus fisika (2).
Selama waktu t, caravan harus tetap berada di bawah orang tersebut. Oleh karena itu, kecepatan caravan harus cukup untuk membawa kolam renang sejauh yang sama dengan orang tersebut dalam udara:
Lihat rumus fisika (3).
di mana d adalah jarak horizontal yang sama dengan orang tersebut dalam udara.
Dalam kasus ini, d adalah panjang kolam renang.
Mari kita hitung waktu t dan kecepatan v dengan asumsi ketinggian lompatan (h) adalah 2 meter, yang merupakan ketinggian lompatan yang realistis untuk seseorang, dan panjang kolam renang (d) adalah 3 meter.Â
Akan saya lakukan perhitungannya.
Berdasarkan perhitungan, waktu yang diperlukan untuk jatuh kembali ke ketinggian awal setelah melompat dari ketinggian 2 meter adalah sekitar 0,64 detik.Â
Untuk orang tersebut mendarat kembali di kolam renang yang bergerak bersama dengan caravan, caravan harus bergerak dengan kecepatan minimal sekitar 4,70 meter per detik (atau sekitar 16,92 kilometer per jam), asalkan caravan bergerak dengan kecepatan konstan dan tidak ada pengaruh eksternal lain seperti resistensi udara.
***
Silakan pakar fisika mengevaluasi hitungan ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI