Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menerapkan Belas Kasih Diri sebagai Budaya Indonesia

10 Januari 2024   11:33 Diperbarui: 10 Januari 2024   11:47 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menerapkan belas kasih diri pada anak-anak. (Sumber gambar: Freepik.com)

Masyarakat Indonesia, yang dikenal dengan kehangatan dan kekeluargaannya, dapat memanfaatkan aspek-aspek ini untuk memperkuat praktik belas kasih diri di kalangan anak-anak.

1. Mengintegrasikan dengan Nilai-Nilai Budaya

Nilai-nilai seperti gotong royong, empati, dan kebersamaan yang kental dalam budaya Indonesia dapat menjadi fondasi yang kuat untuk mengajarkan belas kasih diri. 

Orang tua dan pendidik dapat menggunakan cerita-cerita lokal, dongeng, dan permainan tradisional sebagai media untuk mengkomunikasikan pentingnya menghargai diri sendiri dan orang lain. 

Melalui cerita rakyat, anak-anak dapat belajar tentang keberanian, kegigihan, dan pentingnya berempati dengan diri sendiri dan orang lain.

2. Membangun Koneksi dengan Komunitas

Interaksi sosial dan keterlibatan dalam kegiatan komunal dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa belas kasih diri. 

Dalam konteks Indonesia, kegiatan seperti gotong royong atau kegiatan sosial di sekolah dan lingkungan tempat tinggal bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan anak-anak pada konsep berbagi, kerjasama, dan menghargai perbedaan. 

Ini membantu mereka memahami bahwa setiap individu, termasuk diri mereka sendiri, memiliki peran penting dalam komunitas.

3. Mendorong Ekspresi Diri dan Kreativitas

Dalam banyak komunitas di Indonesia, ekspresi diri melalui seni, musik, dan tarian adalah bagian penting dari kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun