Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Memanfaatkan Media Sosial untuk Merestrukturisasi Citra Bisnis

7 Januari 2024   14:56 Diperbarui: 10 Januari 2024   18:34 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Word of mouth. (Sumber gambar: Freepik/wayhomestudio)

B, meski masih kesal, akhirnya memahami maksud A.

Namun, tak lama kemudian, dalam perjalanan berbeda, B bersama C melewati tempat yang sama. B, mengikuti jejak A, mengajak C makan di warung Z.

C: "Wah, warung ini tampak ramai. Pasti enak, ya?"

B: "Ayo kita coba dan lihat sendiri."

Dan, seperti yang terjadi sebelumnya, C juga merasa kecewa.

C: "Ini seriusan? Kenapa kita makan di sini?"

B: "Sekarang kamu tahu, kan? Kadang kita harus merasakan sendiri untuk benar-benar percaya."

Dan begitulah, pola ini terus berlanjut. C mengajak D, D mengajak E, dan seterusnya. Setiap orang ingin membuktikan secara langsung pengalaman buruk tersebut kepada teman mereka. Warung Z, dengan hidangannya yang tidak enak, menjadi populer karena alasan yang tidak biasa.

Dialog dalam kisah ini mengungkapkan bagaimana pengalaman pribadi dan bukti langsung lebih berpengaruh daripada sekedar cerita atau saran. Ini membentuk dasar pemahaman kita tentang kekuatan pengalaman dalam membangun kepercayaan, suatu pelajaran penting dalam kewirausahaan dan pemasaran.

Tinjauan Aspek Kewirausahaan

Kisah A, B, dan warung Z mengungkapkan aspek penting dalam kewirausahaan: pentingnya membangun kepercayaan melalui kualitas produk atau layanan yang konsisten. 

Dalam konteks kewirausahaan, reputasi sebuah bisnis dibangun atas dasar pengalaman pelanggan. Warung Z, meskipun ramai dikunjungi, menjadi contoh negatif dari fenomena ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun