"BELUUUUUUM", tapi ada rencana sih... qiqiqi (tertawa ceki'ki'an)
Begini bapak-bapak dan ibu-ibu. Buku itu ditulis penuh penghayatan oleh penulisnya, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, bab demi bab. Mereka, para penulis, berusaha untuk menulis sesingkat mungkin, tetapi itu "very very complicated".
Alhasil, jadilah buku yang daftar isinya saja lebih dari tiga halaman, pakai spasi satu, font 10 pt, ukuran kertas A3. Lalu "kita" merasa memahami seluruh isi buku tersebut. Dan saat dibutuhkan kemudian hanya membaca bagian yang penting-penting saja.
Penulis buku pasti menangis, ibarat istri yg sudah memasak makanan yang begitu komplit dan lezat, lalu "kita" cuma "memandang" seluruh makanan tersebut, lalu memakannya hanya 2-3 sendok saja, kemudian berkata ke istri, "masakanmu luar biasa lezat, cukup 3 sendok saja sudah bikin kenyang."
Apalagi istri melihat yang "kita" makan itu cuma 3 sendok nasi yang masih hangat saja. Istri yang "cermat" melihat situasi seperti itu, besok dan seterusnya hanya memasak 3 sendok nasi saja buat suami tercinta.
Hasilnya, pasti mereka berdua menjadi keluarga yang rukun, harmonis, bahagia, dan KAYA RAYA, tentu saja.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan:
Mereka komentar:
Ngomong-ngomong, Anda itu siapa, sok ngerti dan sok paham masalah perbukuan?
Saya menjawab: