Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dinamika Authorship antara Mahasiswa dan Dosen Pembimbing di Artikel Ilmiah

28 Desember 2023   08:50 Diperbarui: 29 Desember 2023   07:30 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia akademis, mematuhi kode etik dalam authorship tidak hanya penting untuk menjaga integritas ilmiah tetapi juga untuk menghormati kontribusi individu dan menciptakan lingkungan akademis yang sehat. 

Sayangnya, ada beberapa praktik yang melanggar etika ini, yang penting untuk diidentifikasi dan dihindari.

Salah satu masalah paling umum adalah "gift authorship" atau "honorary authorship," di mana seseorang diberi status penulis tanpa memberikan kontribusi substansial ke penelitian atau penulisan. 

Praktik ini merusak prinsip dasar authorship karena mengabaikan kriteria bahwa setiap penulis harus memiliki andil signifikan dalam penelitian. Ini juga mengurangi kredibilitas penelitian dan dapat menimbulkan pertanyaan tentang akurasi dan integritas hasil yang dipublikasikan.

Sebaliknya, "ghost authorship" terjadi ketika seseorang yang memberikan kontribusi substansial tidak diakui sebagai penulis. Ini sering terjadi dalam kasus di mana peran seseorang dalam proyek penelitian mungkin sensitif atau kontroversial. 

Pengabaian ini tidak hanya tidak etis, tetapi juga dapat mengaburkan transparansi dan akuntabilitas dalam penelitian.

Masalah lain adalah tekanan untuk mempublikasikan ("publish or perish") yang dapat menyebabkan pelanggaran etika lainnya, seperti fabrikasi atau manipulasi data, dan plagiarisme. 

Kondisi ini menciptakan lingkungan di mana kuantitas publikasi terkadang diprioritaskan daripada kualitas dan integritas penelitian.

Untuk mengatasi masalah-masalah ini, perguruan tinggi dan lembaga penelitian harus menetapkan dan menegakkan pedoman yang jelas mengenai authorship. 

Ini harus mencakup kriteria yang jelas untuk inklusi sebagai penulis dan tata cara yang transparan untuk menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul. 

Selain itu, pendidikan tentang etika penelitian dan publikasi harus menjadi bagian integral dari pelatihan akademik, baik untuk dosen maupun mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun