Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengukur Dampak Sosial dan Politik Ucapan "Ndasmu Etik"

20 Desember 2023   10:54 Diperbarui: 20 Desember 2023   11:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, tanggung jawabnya menjadi lebih besar dalam mempertahankan standar komunikasi yang menghormati semua lapisan masyarakat.

Ucapan ini juga membuka diskusi lebih luas tentang bagaimana politik dan bahasa interaksi dalam masyarakat Indonesia. 

Bahasa bukan hanya alat komunikasi tetapi juga medium untuk membangun dan menggambarkan identitas politik. 

Ketika seorang tokoh politik menggunakan bahasa yang kasar atau tidak formal, hal ini bisa dianggap sebagai upaya untuk tampak 'dekat dengan rakyat'. 

Namun, ada juga risiko bahwa hal ini dapat menurunkan kualitas diskursus publik, terutama dalam debat di ranah politik yang harusnya menjadi contoh bagi generasi muda.

Dari perspektif etika politik, walaupun Prabowo mungkin tidak memiliki intensi negatif, sebagai figur publik dan calon presiden, ia memiliki tanggung jawab untuk menjaga standar tertentu dalam berbicara. 

Dalam konteks politik yang semakin terpolarisasi, penting bagi pemimpin untuk memelihara suasana yang menghormati dan inklusif, bukan hanya di dalam partai mereka tetapi juga dalam interaksi publik.

Peristiwa ini juga menunjukkan bagaimana demokrasi dan pluralisme di Indonesia dihadapkan pada tantangan dalam menghargai keragaman budaya sambil memelihara standar diskusi publik yang sehat. 

Sebagai negara demokratis dengan keragaman budaya yang luas, Indonesia harus menemukan keseimbangan antara menghargai ekspresi budaya dan menjaga dialog publik yang mempromosikan rasa hormat dan inklusivitas.

***

Peristiwa ucapan "ndasmu etik" oleh Prabowo menyoroti pentingnya memahami konteks budaya dan politik dalam menginterpretasikan komunikasi publik, mengingat bahwa kata-kata, terutama dalam konteks politik, selalu lebih dari sekadar bunyi bahasa; mereka membawa makna sosial dan politik yang penting. 

Meskipun mungkin ada beberapa elemen keseleo lidah, reaksi publik yang beragam menunjukkan dampak luas dan kompleks dari kata-kata yang diucapkan oleh tokoh publik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun