Ini menimbulkan pertanyaan: apakah efektif mengulang materi yang sama dengan cara yang sama jika itu tidak berhasil tahun sebelumnya?Â
Pendekatan yang lebih menguntungkan mungkin adalah memberikan dukungan tambahan atau pendekatan pengajaran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan individu siswa.
Ketiga, prinsip keadilan dalam pendidikan menuntut agar kita mengakomodasi perbedaan individu siswa.Â
Di era pendidikan modern, ada pengakuan yang lebih besar terhadap beragam gaya belajar dan kecepatan pembelajaran siswa.Â
Setiap anak adalah unik dan sistem pendidikan yang kaku tidak dapat mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih fleksibel dan adaptif diperlukan.
Keempat, tinggal kelas memiliki konsekuensi sosial yang lebih luas. Siswa yang terus merasa gagal dapat menjadi apatis atau bahkan mengembangkan perilaku masalah.Â
Ini tidak hanya memengaruhi mereka secara individu tetapi juga komunitas sekolah secara keseluruhan. Perasaan terisolasi dan gagal sering kali menjadi akar berbagai masalah perilaku dan sosial.
Kelima, dari segi praktis, tinggal kelas memiliki tantangan administratif dan keuangan.Â
Sistem pendidikan yang mengharuskan siswa tinggal kelas memerlukan lebih banyak sumber daya, baik dari segi waktu guru maupun infrastruktur sekolah.Â
Jangka panjang, ini dapat menjadi beban keuangan yang tidak efisien bagi sistem pendidikan.
Dalam menganalisis masalah ini, penting untuk mempertimbangkan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak dan harus dirancang untuk mendukung keberhasilan semua siswa.Â