Kadang-kadang, menggunakan contoh konkret atau ilustrasi dapat membantu menjelaskan atau menggambarkan pesan. Contoh-contoh ini dapat membantu audiens memahami konsep yang lebih abstrak atau kompleks.
Sebagai contoh, jika seorang figur publik ingin menjelaskan pentingnya keberlanjutan, mereka dapat menggunakan contoh nyata tentang bagaimana tindakan sehari-hari kita memengaruhi lingkungan.
7. Memanfaatkan Berbagai Media
Figur publik sering memiliki akses ke berbagai jenis media, termasuk teks, gambar, video, dan media sosial. Mereka seharusnya memilih media yang paling sesuai dengan pesan mereka dan audiens mereka.
Misalnya, pesan yang lebih visual mungkin lebih efektif jika disampaikan melalui gambar atau video daripada teks panjang. Pemilihan media yang tepat dapat meningkatkan daya tarik dan dampak pesan.
8. Pengujian Pesan
Sebelum menyampaikan pesan kepada publik, figur publik dapat menguji pesan tersebut dengan sekelompok orang yang mewakili audiens mereka. Ini membantu mengumpulkan umpan balik yang berharga dan memungkinkan perbaikan pesan sebelum disampaikan secara luas.
Umpan balik dari audiens uji coba dapat membantu figur publik mengidentifikasi masalah potensial atau kebingungan dalam pesan mereka dan melakukan perubahan yang diperlukan.
9. Pertimbangan Etika
Ketika menciptakan pesan, figur publik seharusnya selalu mempertimbangkan aspek etika dalam komunikasi mereka. Pesan harus bersifat etis dan mematuhi norma-norma sosial. Hindari konten yang dapat merugikan atau menyakiti orang lain.
Figur publik sering menjadi panutan yang banyak diikuti oleh orang lain, oleh karena itu mereka seharusnya menjadi contoh dalam perilaku dan komunikasi yang etis.