Sebagai contoh, jika seorang figur publik membahas masalah pendidikan, penting untuk mengetahui apakah audiens mereka terdiri dari orang tua, siswa, atau pendidik. Pesan yang ditujukan kepada setiap kelompok akan berbeda sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.
3. Membuat Pesan yang Relevan
Pesan yang efektif harus relevan dengan konteks dan minat audiens. Figur publik tidak boleh mengabaikan isu-isu atau perhatian utama dari audiens mereka. Memilih dengan bijak topik dan isu yang akan dibahas dalam pesan mereka adalah kunci untuk menjaga kredibilitas dan memikat minat audiens.
Misalnya, jika seorang figur publik membahas masalah kesehatan masyarakat, mereka harus memastikan bahwa pesan mereka relevan dengan situasi kesehatan yang sedang berlangsung, seperti pandemi COVID-19. Pesan yang tidak relevan dengan situasi dapat diabaikan oleh audiens.
4. Klaritas dan Kesederhanaan
Pesan yang disampaikan harus jelas dan mudah dipahami oleh audiens. Penggunaan bahasa yang terlalu teknis atau rumit dapat membuat pesan sulit dipahami dan merugikan efektivitas komunikasi.
Figur publik seharusnya berusaha untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh sebagian besar audiens mereka. Ini membantu memastikan bahwa pesan mereka mencapai sebanyak mungkin orang.
5. Struktur yang Tepat
Pesan yang efektif seharusnya memiliki struktur yang logis, termasuk pengantar yang memperkenalkan topik, isi yang memberikan informasi atau argumen, dan kesimpulan yang merangkum poin-poin utama.
Struktur yang tepat membantu audiens untuk mengikuti pesan dengan lebih baik dan mengingatnya lebih baik. Figur publik seharusnya merencanakan pesan mereka dengan hati-hati agar memiliki struktur yang efektif.
6. Menggunakan Contoh atau Ilustrasi