Mohon tunggu...
Syahid Malik
Syahid Malik Mohon Tunggu... Seniman - allahumma yassir wala tu'assir

terlatih tanpa pamrih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memanfaatkan! Bukan Dimanfaatkan Sosial Media

5 Mei 2021   21:58 Diperbarui: 5 Mei 2021   22:04 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Digital native benar-benar menggunakan media sosial untuk beragam tujuan dalam keseharian mereka. Penggunaan tersebut dimulai dari kebutuhan sandang, pangan, dan papan yang dibantu oleh kemudahan fasilitas media sosial. Digital native dapat dengan mudah mendapatkan informasi seputar makanan, lokasi untuk bersantai, mencari teman lama, atau memperoleh pengetahuan tentang suatu berita melalui banyak aplikasi yang disediakan di fitur internet. Tak sulit bagi digital native untuk mendapatkan segala informasi karena kemudahan akses internet yang telah masuk di segala sendi kehidupan. Bahkan untuk melakukan pembelajaan kebutuhan tersier, seperti sepatu, baju, dan make-up, mereka tinggal membeli melalui sistem pembelanjaan daring.

Para informan memahami seluruh cara mengakses dan ketentuan yang berlaku pada tiap media sosial, terutama saat informan mengakses poin-poin data yang diminta oleh media sosial ketika akan mendaftarkan diri (sign up). Namun, terdapat poin-poin privasi yang tidak diberikan secara vulgar pada akun media sosial untuk alasan keamanan, seperti seperti data email, alamat, nomor telepon, dan lokasi. Beberapa informan memberikan (share) lokasi timpat tinggal, tetapi hanya sebatas pada lokasi provinsi dan kota domisili saja. Para informan menilai bahwa penggunaan akses media sosial dibuat sangat bebas. Mereka dapat mengeksplorasi identitas diri atau mengelaborasi segala hal tanpa terbatasi ruang dan waktu.Domain Media AnalyzePara informan menggunakan delapan akun media sosial secara aktif. Media sosial tersebut, yaitu Instagram, Line, Youtube, Whatsapp, Facebook, Snapchat, Twitter, dan Ask.fm. Instagram adalah salah satu media sosial paling popular yang digunakan digital native. Media sosial ini seakan telah mengambil sebagian kehidupan digital native sepanjang hari. Kelebihan fitur Instagram memang membuat digital native betah berlama-lama menikmati fasilitas yang diberikan media sosial ini.

Seperti yang sudah katakan di awal tadi bahwa sebaiknya kita menggunakan sosial media sebaik mungkin jangan sampaikan merugikan diri sendiri dan orang lain. Setelah banyak hal yang bisa kita dapatkan dan dimanfaatkan pada sosial media tidak dapat dipungkiri dan dihindari tanpa sepengetahuan kita akan gangguan dan kejadian yang dapat menimpa kita pada sosial media diluar kehendak kita, seperti kasus penipuan bisa saja terjadi pada sosial media, lalu serangan buzzer juga bisa saja menimpa kita.

Seperti yang sudah kita ketahui beberapa bulan lalu Kejadian yang dialami oleh Bintang Emon adalah contoh betapa banalnya serangan siber yang dilakukan buzzer. Hal ini tentunya mengancam kebebasan berekspresi dalam berkarya. Dan kalau dibiarkan berlarut-larut, tentunya akan menciptakan iklim media sosial yang tak sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun