Mohon tunggu...
Syaharani DwiHenas
Syaharani DwiHenas Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

haloo

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jutaan Warna di Tinta Kata

3 Juli 2023   21:35 Diperbarui: 3 Juli 2023   22:07 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi adalah karya sastra yang berasal dari ekspresi pikiran dan perasaan penyair. Ini dapat mencangkup nasihat, imajinasi, keresahan, pengalaman, atau kritik. Puisi juga kumpulan bahasa yang indah dan memiliki makna yang dalam. Puisi yang indah itu mrmiliki makna dan nilai etis. puisi sebagai karya seni yang berasal dari pengungkapan ide dan ekspresi penyair dalam bentuk kata-kata yang menggunakan bahasa yang imajinatif, prismatis, dan mengandung makna tertentu. Ini adalah contoh puisi:

Cerminan Tunggal Diri

Syaharani


Senja membawa ku pada warna hidup

Mengalir seperti sungai yang deras

Bagi diri yang kuat untuk tidak redup

Sendiri tanpa pemberian rasa bebas

Aku hidup tanpa genggaman

Memandang padat hidup tanpa rangkulan

Suara-suara erat penuh dengungan

Untuk kuat berlari sebuah perjalanan

Bayangan Sosok Dia

Syaharani

Hati yang dimiliki seperti birunya laut

Begitu luas terdapat ketenangan

Tatapan seperti lubuk dan palung yang

Sosoknya membawa bahagia tanpa ketepian

Kapasitas penyimpanan besar akan kenangan

Berbunga-bunga setiap mengingatnya

Genggaman dekapan membuat ketenangan

Membawa arah untuk tetap bersama

Kenangan Abu-Abu

Syaharani

Waktu bergerak pergi begitu saja

Redup gemuruh suara di sekolah

Menanti gejolak akan nostalgia

Terukir senjana yang tak indah

Seragam putih abu-abu melekat

Kawan memulai jarak awal terpikat

Bagi rindu hadir penuh setia

Siklus yang membawa bahagia

Kau dan Aku 

Syaharani 

Kutitip rasaku padamu

Pada waktu yang tak tertentu

Biarkan berjalan bersama waktumu

Karna rasaku tetap terpaku pada sosokmu

Ku gantung asaku tinggi

Karna tugas belumlah usai

Masih banyak yang harus kucari

Karna kata tak lagi berharga

Kini....

Kuserahkan semua padamu

Dan waktu kan mejawab semua

Tanya....

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun