"Heyy...., kamu mau kemana nak sini abang anter" preman itu merayu andra
"Tak usah bang aku bisa sendiri" andra berjalan semakin cepat
"Hey, mau kemana jangan sombong, sini mana uang dan smartphone mu!"
"Kamu mau bang jangan ambil uangku lagi pula aku tak punya Smartphone, dasar preman gila!"
"Apa Lo bilang gila, kamu yang gila!" Preman itu memaksa dan tasnya diambil dengan paksa.
 pun berteriak dengan keras "Tolong..... tolong...... ada preman yang ambil hartaku!"
"Teriak, teriak saja disini tidak akan ada orang, hahahaha" brakk
Mobil itu menabrak preman dan keluarlah seorang bapak-bapak
"Jangan pukuli anak ini kalau berani pukuli saja aku dan kalau kamu pukuli aku, kamu akan langsung ke penjara karena aku adalah seorang polisi bahkan aku adalah atasan polisi, kamu mau pukuli silahkan pukuli!"
Preman itu langsung kabur dan tidak membawa harta yang dimiliki andra.
"Nak kamu tidak apa-apa? Mengapa malam-malam begini berkeliaran disini, disini rawan begal dan preman. Ikut saja dengan bapak ya nak" suaranya yang lembut membuat andra segan menolak permintaan bapak-bapak itu.
Ketika di jalan andra ingat kalau jalan yang di laluinya seperti jalan yang menuju rumah anna, namun ia tak menepis hal itu.
"Nah ini rumah bapak nak, kamu bisa tinggal disini untuk beberapa hari sampai kamu menemukan kontrakan"
"Terimakasih pak, bapak sudah baik kepada saya, saya sangat berhutang budi kepada bapak" lirih andra dengan lembut dan sopan
"Iya sama-sama nak, ayo kita turun"
Andra sangat terkejut ketika turun di mobil, sebab ini adalah rumah anna
"Pak ini benar rumah bapak kan?"
"Ya iya, masa bapak turun di rumah orang" sembari sedikit ketawa
Ber'arti bapak ini adalah ayah anna, baik sekali beliau andai saja aku punya ayah seperti beliau. Beliau sama seperti anaknya baik dan sopan santun.
7. Harapan yang terwujud
"Assalamu'alaikum..., bu..bu.."
"Iya sebentar yah.." sambil membukakan pintu
"Eh andra kenapa kamu bisa disini?"
"Iya bu.., tadi ada preman yang mau nyerang anak ini. Eh kok ibu tau dia, ibu sudah kenal?" Ucap ayahnya anna
"Ini tuh temennya anna yah..., kok malah ngobrol disini yaudah nak masuk yukk" ibunya anna mempersilahkan suami dan andra masuk
"Oh begitu, ayo nak andri masuk"
"Iya pak"
"Silahkan duduk nak..., ibu akan panggilkan anna dan mengambil teh hangat untukmu"
"Ga usah panggil anna bu, nanti anna bangun, kasian kan kalau ia masih tidur"
"Anna belum tidur kok, tunggu bentar yah.."
Beberapa menit kemudian semuanya berkumpul di ruang tamu
"Silahkan di minum nak, mumpung masih hangat"
"Iya bu terimakasih" sambil meminum air tehnya
"Mengapa kamu malam-malam begini ada di luar nak dan kamu membawa koper memang kamu mau kemana?" Ucap ayah anna sambil meneguk air nya
"Iya kamu mau kemana sih andra, malam-malam begini"
"Ceritanya panjang pak, bu, na, jadi begini..."
Andra mulai menceritakan mengapa ia di usir dari rumah sampai orang tuanya marah kepadanya
"Ya sudah besok kita kerumah ayah dan ibu mu biar kesalahan pahaman ini berakhir" begitu ucap ayah anna
"Iya lagi pula ibu tau kalau mereka hanya menginginkan anaknya sukses, namun orang tua andra belum memahami itu, pasti mereka juga khawatir akan kamu dan mereka pastinya menyayangimu "
"Iya andra ucapan ayah dan ibuku benar, jadi kamu harus tetap sabar dan besok kamu beri tahu mereka lalu beri penjelasan dengan baik. Agar tidak terjadi salah paham lagi"
"Nanti besok bapak, ibu dan anna akan bantu kamu bicara kepada orang tuamu"
"Ya sudah  tidur gihh ini sudah malam, dan kamu andra kamu akan tidur di kamar abangnya anna ya.."
"Iya bu.., maaf jadi ngerepotin"
"Tidak apa-apa"
Malam andra tidak tenang tidurnya pun tidak nyenyak ia memikirkan perkataan ayah dan ibunya, namun disisi lain perkataan orang tua anna benar ini harus di selesaikan.
Pagi harinya mereka sudah bersiap-siap mau kerumah andra
"Assalamu'alaikum buu"
"Iya wa'alaikumussalam, tunggu sebentar"
Setelah ibunya andra membukakan pintu sontak ibunya terperangah dan kaget
"Nak kemana saja ibu khawatir, semalaman ibu memikirka kamu. Kamu tidak kenapa-napa kan?" Suara yang lembut dan khawatir yang ibu andra ucapkan. "Ayo silahkan masuk.."