Andai kata urut-urutan itu dipandang sebagai tidak mutlak. Diantara satu sila dengan sila lainnya tidak ada sangkut-Pautnya, maka Pancasila itu menjadi terpecah-pecah, oleh karena itu tidak dapat dipergunakan sebagai suatu asas kerokhanian bagi Negara. Jikalau tiap-tiap sila dapat diartikan dalam bermacam-macam maksud, sehingga sebenarnya lalu sama saja dengan tidka ada Pancasila.
Dalam susunan hierarki dan piramidal ini, maka Ketuhanan yang Maha Esa menjadi basis kemanusiaan, persatuan Indonesia kerakyatan dan keadilan social. Sebaliknya Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, yang membangun memelihara dan mengembangkan persatuan Indonesia, yang berkerakyatan dan berkeadilan social demikian selanjutnya, sehingga tiap -- tiap sila di dalamnya mengandung sila -- sila lainnya.
Dengan demikian dimungkinkan penyesuaian dengan keperluan dan kepentingan keadaan, tempat dan waktu, artinya sesuai dengan keperluan dan kepentingan keadaan, tempat dan waktunyadalam pembicaraan kita berpokok pangkal atau memusatkan diri dalam hubungannya hierarkhi piramidla semestinya.
Rumusan Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan berbentu Piramidal
- Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa adalah meliputi dan menjiwai sila - sila kemanusian yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyarawatan perwakilan, keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah diliputi dan dijiwai sila ketuhanan Yang Maha Esa adalah meliputi dan menjiwai sila - sila persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyarawatan /perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Sila ketiga : Persatuan Indonesia adalah diliputi Ketuhanan Yang Maha Esa adalah meliputi  dan menjiwai sila - sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyarawatan/perwakilan, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyarawatan/perwakilan, adalah diliputi dan dijiwai oleh sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, meliputi dan menjiwai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah diliputi dan dijiwai oleh sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyarawatan/perwakilan.
Sumber : Buku Filsafat Pancasila dari Prof.Dr.H.Kaelan,MS.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI